Sekepal Nasi Bungkus yang Selalu Dirindukan

Sekepal Nasi Bungkus yang Selalu Dirindukan

Tidaklah dekat jaraknya, juga tidak pula jauh jika dihitung durasi mencapainya dari rumah kami, tapi letak angkringan dimana nasi bungkus ini diramulah menjadikan jarak dan durasi tak lagi pokok untuk dibahas dan dipermasalahkan. Karena kehangatan sang empu angkringan, sehangat nasi brokohan mereka, selalu terhidang manis, hangat dan dekat pada kami tamu tamu ini, yang mengatasnamakan diri sebagai saudaranya, saudara ideologisnya.

Menu Yang Ngangenin

Nasi Brokohan, atau Nasi Brokoan, sebungkus nasi yang di ramu di Angkringan Sopo Ngiro, Wonogiri ini, adalah satu dari sekian menu yang angkringan yang disajikan di sana. Dengan nama yang sangat n-jawa-ni, terjasi dengan penampilan yang elegan menjadikan menu2 angkringan sopo ngiro ini layak dimasukkan dalam kategori “nguri uri kebudayaan lan tradisi jawi”. Setidaknya menurut kami. Bagaimana menurut anda, monggo, silahkan langsung aja kunjungi Angkringan Sopo Ngiro, Wonogiri, dengan cara search aja di google atau google map dengan keyword “Angkringan Sopo Ngiro Wonogiri”. Atau klik saja di link ini, https://bit.ly/2I1A1Vf

Tempat Kumpul Keluarga Ideologis

Angkringan ini juga dijadikan sebagai meeting point atau meet up point kami kami anggota keluarga / komunitas PERAK – Perindu Ramadhan Keluarga, sebuah komunitas keluarga pembelajar yang digagas oleh Pak Dodik Mariyanto dan Bu Septi Pendi Wulandani dari Salatiga. Kami yang se keluarga ideologis (bukan biologis) ini seringkali ngumpul, berbagi dan belajar bareng2 di pendopo angkringan ini. Karena owner nya pun anggota dari komunitas PERAK ini, dan ini artinya beliau beliau juga keluarga kami… upsss salah sebut. Kami kami ini lah yang termasuk keluarga ideologis beliau beliau. Dan secara tepat pula, bukan lagi kebetulan, keluarga beliau dinamakan KSN, Keluarga Sopo Ngiro. Senada dan sama dengan nama angkringannya. Klo tanya dulu mana nama tersebut disematkan….. LANGSUNG AJA DATANG ke angkringan sopo ngiro dan silahkan tanya langsung. Hehehee.

Sekian dulu ya… mbahas nasi brokohan, jadi laper nich.

Semoga bermanfaat, dan terimakasih berkenan dititipin foto2, sbg arsip dokumentasi. Tunggu cerita2 selanjutnya. Dan beberapa postingan kedepan akan banyak latepost atau repost, sebagai kompensasi atas terhapusnya website TSI yg dahulu. Tengkyu.

Dari Ruang Santuy Kami,

27 Februari 2020. 12.44

Sumber Artikel
Author: Dutria Bayu Adi