Sewa Barang dapat Kartu
2 Maret 2020
Seperti biasa, sepulang maen selalu ada cerita yang membuat sang jagoan betah nerocos sama kami. Kali ini dia cerita kalau dia pulang jalan kaki nggak pakai sandal, gara2 sandalnya dipinjam temannya yang sandalnya putus. Saya dan papanya langsung mengerutkan dahi dan muncul ?????? la kok bisa?
Ternyata kejadiannya sama dengan beberapa hari yang lalu, sepeda sang jagoan dipinjam temannya dan sebagai sewa nya, dia dapat 2 kartu choki choki, weh weh weh…. Kali ini giliran sandal yang dipinjam, dan lagi2 dijanjiin di bayar pakai kartu.
Obrolan kami sempat membahas kenapa pinjam sepeda saja harus bayar? bukankah biasanya pinjam ya pinjam saja? Dengan enteng sang jagoan menjawab, “kan ade lagi nggak pengen pakai sepeda, sepedanya saja ditinggal di rumah. Temennya ade sendiri yang minta diambilin sepeda soale dia mau pinjam, lagian temennya ade sendiri yang janjiin ngasih kartu, tanpa ade minta. Ya ade seneng saja, la dia sendiri yang mau ngasih”. Kejadian hari ini hampir serupa, saat sandal temannya putus padahal mau jebur ke sungai nyari ikan, dan malas pulang dulu. Maka melihat sang jagoan yang belum dapat ijin jebur sungai dari kami dan hanya menunggu di pinggiran saja, sandal sang jagoan langsung dipinjam, sampai2 dia pulang jalan kaki tanpa sandal.
Saat keinginan kami untuk mengajarkan pada sang jagoan untuk berdagang sebagai latihan saat dia baligh belum kesampaian, sudah ada kejadian sewa menyewa barang ini, dan memang si yang di dapatnya bukan uang, melainkan kartu, tapi its okay lah. Kan pelajarannya hampir sama, mendapatkan imbalan dengan melakukan sesuatu terlehih dahulu.
Di kesempatan lain, saya membawa kejadian ini di ritual nyangkruk bersama suami, dan menurut pendapat kami, sewa menyewa ini masih oke, tidak masalah. Toh kami sebagai orang dewasa sering melakukannya, terkadang kami menyewa mobil tetangga yang memang untuk direntalkan dengan imbalan uang. Maka kami rasa, hampir2 sama lah kejadiannya. Ini kan sewa menyewa antar anak2, dan kami rasa tidak ada pihak yang dirugikan, sama2 BAHAGIA. Dan kami rasa itu sudah cukup.
Sumber Artikel
Author: selfiaety