Semoga Masih Bisa Diselamatkan
Hampir 3 bulan lamanya, kami menyarankan sang jagoan untuk memeriksakan gigi nya yang gak jelas itu. Tapi selalu ada aja alasan beliau tuk menghindar dari jadwal periksa gigi. Dan akhirnya 1 minggu lalu memutuskan untuk berani ke dokter gigi. Karena sudah sekian kali giginya yg berlubang itu menggodanya.
Akhirnya, dengan penuh semangat, kami antar sang jagoan ke sana. Tentu dengan bikin janji kunjung terlebih dahulu. Dengan sigap dan cepat, kami antar ke praktek “om teguh” kami biasa menyebutnya, sedikit berusaha mengurangi dampak parno atas kata “dokter”, kami ganti dengan kata “Om”. #ikhtiarAja. Dan setelah beberapa menit dari rumah kami, akhirnya kami sampai di tujuan, terbayangkan oleh kami, sang gigi penggoda akan di “excavasi” dan hilang pula keluhan2 sang jagoan, setidaknya minimal berkurang, satu.
Setiba di klinik ramah anak itu, kami segera konfirmasi kedatangan. Dan dijawab dengan senyuman manis khas reseptionis oleh para embak di meja pendaftaran, dengan di awali kata “maaf”, dan diiringi alasan mengapa minta maaf, membuat pupus sudah harapan kami untuk excavasi sang penggoda. Listrik mati, dan sang Om Teguh memutuskan menunda praktek pagi ke praktek sore. Sambil berharap listrik normal sore nanti.
Dan yang mencengangkan bagi kami adalah, respon sang jagoan. Sangat jauh dengan kami yang sedih dan agak kecewa, sang jagoan malah, serta merta dan seketika bilang “YEEESSSSSSSS, GAK JADI”. ASYIK !!!. Diluar dugaan kami, dibalik keputusannya yg berani untuk ke klinik ini ternyata menyisakan doa untuk “batal” saja. Xixixixixiii. Okey lah. Kami menyerah, akhirnya kita pulang dengan tangan kosong, krn sang penggoda tetap bertengger di posisinya.
1 minggu berlalu. Akhirnya senin kmren tibalah di hari pengganti janjian minggu lalu itu, dan sang penggoda tidak perlu di “usir” cukup di “COR” aja pake semen. Biar gak nakal dan ganggu2 lagi.
Alhamdulillah.
Makasi Bro. Jagoan Kami.
Minggu depan lagi ya…..
Kita selesaikan jadwal2 padat menata elok senyummu untuk senyum manis di kemudian hari di masa depanmu kelak.
Meteseh, 26 Februari 2020.
#MejaPeradabanTSI 18.41
Sumber Artikel
Author: Dutria Bayu Adi