11 September 2018
Tanggal merah hari ini, waktunya libur walaupun hari selasa. Pas banget dengan tahun baru. Waktunya playdate sekarang. Undangan sudah disebar lewat wa, beberapa sudah merespon mendaftar dan beberapa agak dipaksa daftar. Total yang mendaftar ada 24 anak yang mendaftar (5 dapat tas besar dan sisanya tas kecil, ukuran tas disesuaikan dengan besar kecilnya badan mereka masing2).
Seperti biasa ada saja anak yang datang terlalu pagi. Bahkan jam 6 kurang, ada yang sudah datang. Tapi untuk mengajarkan disiplin ke anak2, maka saya bilang ke sang jagoan untuk meminta temannya yang datang terlalu pagi untuk pulang dulu. Karena acara baru dimulai nanti jam 7. Sang jagoan sudah bangun subuh tadi, lalu siap2 mandi.
Selesai mandi, sang jagoan diberi tanggung jawab membersihkan garasi, menurunkan sepeda, dan menggelar tikar. Bahkan ada beberapa temannya yang sudah datang bersedia membantunya. Ada 2 tempat yang kami sediakan untuk tempat anak2 melukis agar lebih nyaman. Mereka bisa melukis di garasi dan di ruang tamu.
Anak2 sangat antusias menunggu acara dimulai. Jam 7 kurang, pintu dibuka setelah papa pulang dari membeli snack untuk anak2. Ada bolang baling dan cakue untuk mereka. Pintu ruang tamu dibuka, kursi dan meja dikeluarkan, sound dinyalakan. Tanda bahwa acara segera dimulai. Anak2 sudah membawa sampah sebagai alat bayar sesuai dengan yang ditulis di undangan, ada yang membawa kardus, koran, botol plastik dll. Semuanya dimasukkan di karung yang terpisah sesuai dengan kelompok sampah masing2.
Anak2 diminta masuk ke ruang tamu untuk acara pembukaan dan doa. Sebelum melukis di tas, anak2 diminta belajar melukis di kertas dulu. Mereka boleh menggambar apa saja terserah mereka, dan mereka juga diajari untuk menjiplak gambar dari gambar print yangnsudah kami sediakan, maksudnya agar lebih mudah saat nanti menggambar di tas. Biasanya ini penting untuk anak2 yang usianya masih kecil.
Kira2 butuh waktu 30 menit untuk anak2 belajar melukis mandiri dan menjiplak. Baru kemudian tas dibagikan untuk kemudian memindahkan gambar yang sudah mereka persiapkan ke tas mereka masing2. Anak2 harus berbaris untuk mengantri mendapatkan tas sekaligus menunjukkan sketch gambar apa yang kira2 mau mereka pindah ke tas mereka. Mereka juga ditanya apakah tadi sudah membawa sampah seperti yang disyaratkan untuk bisa mengikiti acara ini. Walaupun kami tahu bahwa ada anak yang ikut tanpa mendaftar, tanpa membayar ditambah lagi orang tuanya juga tidak merespon sama sekali undangan yang dikirimkan untuk beliau. Bahkan saat papa memintanya untuk memberi tahu mamanya untuk mendaftar agar sama seperti anak2 yang lain, hal itu tidak kunjung dia lakukan. Kami tidak mengerti apakah dia tidak memberitahu orang tuanya, atau orang tuanya memang tidak perduli dan menganggap ini tidak penting. Tapi bagi kami, yah ternyata hanya sampai segitu cara beliau berpikir. Cukup tahu dan menjadi pembelajaran buat kami bagaimana seharusnya menjadi orang tua dan manusia. Memang sih, hanya sekedar tas kain belacu yang harganya tidak seberapa dan mungkin orang menilai cuma begitu kok ribet aja. Tapi yang perlu mereka sadari bahwa ini adalah sekolah anak kami, dan kami rasa disetiap sekolah punya aturannya masing2. Di saat anak anda mengikuti sekolah anak kami, maka mohon bantuannya untuk mengikuti peraturan kami. Dan yang kami minta tak rasa tidak banyak kok, hanya daftar lewat wa/sms dan mengumpulkan sampah, itu saja sudah cukup.
Adamorang tua yang bingung, sampai tanya berkali2 gimana bayarnya. Ada juga yang hanya diam saja tidak perduli, menganggapnya ini seperti sudah seharusnya mendapatkan itu. Ada anak yang sampai diantar ke rumah oleh orang tuanya dan mengucapkan terimakasih, ada yang sama sekali tidak terpikir untuk berterimakasih. Lucu dan menambah khasanah saja buat kami.
Anak2 dikelompokkan menjadi 3 kelompok, anak kecil cewek, anak kecil cowok dan anak2 yang lebih besar. Tiap kelompok kami sediakan cat warna masing2, dengan 4 warna yang tersedia. Merah, kuning, hijau dan biru. Sesuai dengan warna cat sablon yang kami punya. Aturan mainnya bahwa tiap warna hanya disediakan 1 kuas saja, kuas tidak boleh berpindah ke warna yang lain, jadi anak2 harus mengantri, belajar bersabar dan bergantian menunggu giliran. Anak2 juga diperbolehkan menggunakan crayon, spidol yang sudah kami persiapkan. Mereka bebas menentukan mana yang mau mereka pergunakan.
Tidak lama sudah banyak yang selesai melukis tas nya masing2. Walaupun masih ada yang menyusul baru saja datang di saat acara sudah mau selesai. Mereka lalu menjemur tas mereka dan melanjutkan bermain di garasi dengan sang jagoan. Ada juga yang mewarnai dan membawa gambar print pulang ke rumahnya. Alhamdulillah semua berjalan lancar. Sekitar jam 10, sebagian besar peralatan sudah kami beresi, hanya menyisakan cat warna yang di depan untuk anak yang masih menyelesaikan gambarnya. Pintu ditutup, playdate selesai, waktunya cooling down buat kami. Sedangkan anak2 dan sang jagoan masih bermain di garasi luar.
Sekitar jam 11 anak2 sudah selesai semua, dan bubar. Gantian sang jagoan bermain dengan adeknya yang baru saja datang dari Papandayan. Kami pun baru sempat membeli sarapan dan leyeh2 sebentar sambil menemani keponakan kami bermain dengan sang jagoan.
Mungkin bagi orang lain, homeschooling, sekolah kok cuma mewarnai saja seperti itu. Sekolah macam apa, apa yang bisa dia pelajari oleh anaķmu dengan sekolah yang hanya semacam itu. Mungkin iya bagi teman2nya yang hanya datang dan mewanai saja. Tapi bagi sang jagoan banyak hal yang bisa dia pelajari dari playdate ini. Dari persiapan playdate, menentukan mau membuat apa bulan ini, kapan waktunya yang cocok, menentukan siapa saja yang diundang, membagi undangan, mempersiapkan tempat. Melayani sekian anak dengan berbagai macam permintaan, bertanggung jawab membereskan setelah semua selesai. Mengabsen siapa saja yang datang, dan siapa yang daftar tapi tidak datang, yang berarti mengantarkan barang ke rumah teman2nya tsb. Merencanakan playdate berikutnya, dll. Maka dengan adanya playdate ini dia belajar servicing, organizing, managing, dll. Maka bagi kami itu sudah lebih dari cukup sebagai bahan pembelajaran untuk anak 7 tahun.
Tas hasil karya sang jagoan
Tas hasil karya salah satu peserta playdate
Hal2 yang harus kami perbaiki :
1. Menyeleksi siapa yang akan dikirimi undangan. Bagi orang tua yang tidak pernah merespon kami, maka tidak akan kami kirimi undangan lagi. Mungkin mereka tidak suka dengan acara kami, maka daripada undangan2 kami malah membuat mereka tidak berkenan, lebih baik tidak usah dikirim.
2. Event selanjutnya, kami akan mengirimkan undangan cetak hanya untuk anak2 sesuai kriteria no 1. Berita yang tertulis di undangan seminimal mungkin. Untuk info lebih lanjut dan detailnya bisa menghubungi lewat wa /sms ke nomor kami. Dengan demikian, akan menyaring siapa yang benar2 berminat dan tidak. Tugas membagikan undangan acara selanjutnya di bulan ini adalah sang jagoan dengan didampingi kami untuk mengajarkan tata cara membagikan undangan dengan baik dan sopan. Kalau sudah oke, untuk acara bulan oktober sang jagoan harus membagikannya sendiri tanpa kami dampingi.
3. Lebih tertib mengelompokkan sampah. Anak2 harus membawa sampahnya masing2 sampai saat dikumpulkan. Jadi bisa terlihat siapa yang benar2 membawa atau tidak. Karena ternyata ada anak yang tak membawa sampah tapi mengaku sudah membawa. Hadeeeuuuh masalah sampah saja kok ya nggak jujur to…
4. Selalu tes dan ukur tiap metode, tentu saja tetap diperlukan evaluasi juga.