22 November 2018
Sang jagoan mendapat pelajaran lagi dari perjalanan mengantar mbah buyut ke Jember untuk takziah kakaknya. Dalam proses penyembuhannya setelah dari kemarin demam lumayan tinggi, sekarang dia cukup sehat untuk belajar sungai putus ini.
Tanpa rencana sebelumnya, sepulang dari Jember kota menuju Ponorogo, papa bercerita kalau kami akan melewati beberapa titik sungai yang tampak putus. Dulu pas papa kecil, ini merupakan pemandangan yang sangat menarik untuknya. Sekarang giliran diturunkan kepada sang jagoan untuk melihat pemandangan sungai putus yang sudah ada sejak papa masih kecil dan sebenarnya ini merupakan peninggalan Belanda jaman dulu.
Saya pun juga baru benar2 ngeh tentang sungai putus ini, lagi2 kami belajar bersama2 untuk yang kesekian kali. Sungai putus ini terjadi karena ada aliran sungai lain yang melintas dengan arah yang tidak sama. Maka sungai tadi dilewatkan melalui pipa2 besar di bawah tanah, masuk di bawah aliran sungai lain dan disemprotkan lagi ke atas (menyerupai huruf U), membentuk sungai baru yang tiba2 muncul. Sungai lanjutan ini posisinya lebih rendah daripada sungai awal.
Wah, jaman dulu saja sudah secanggih ini ya. Kami mengatakan pada sang jagoan kalau mau belajar ilmu tentang bendungan dan airm di negara Belanda tempatnya. Negara Belanda letaknya ada di bawah air, tapi tidak tenggelam.