9 September 2018
Minggu pagi setelah jalan2, seperti biasa saya dan papa upacara minum kopi dan makan gorengan di ruang tamu. Belum lama kami ngobrol, sudah ada 2 anak kecil yang mencari sang jagoan dan mau mengajaknya main. Padahal sang jagoan masih tertidur pulas. Setelah sholat subuh tadi pagi, dia langsung tidur lagi. Iseng2 papa bilang ke teman2 sang jagoan, meminta mereka memanggilnya dari jendela, siapa tahu dia mau bangun. Eee ternyata dilakuin beneran, dan sang jagoan langsung bangun karena mendengar suara teman2nya.
Mereka langsung bermain kartu dinosaurus dan kartu KPK di teras rumah, semakin lama, semakin banyak anak2 yang datang, dan mulai bosen bermain kartu. Lalu saya keluarkan gambar untuk mewarnai, mereka lalu mewarnai gambar bersama.
Tambah lama anak yang datang semakin banyak. Ada sekitar 8 anak yang datang. Sekalian kami promosi tentang cara palydate besok selasa. Playdate kali ini menggambar tas dari kain belacu. Undangan juga sudah saya sebarkan ke orang tua2 mereka. Ada yang langsung merespon dengan baik, ada yang apatis hanya diam saja tanpa respon sama sekali. Hmm… ya sudah lah. Sebagian anak kami minta untuk mencoba tasnya apakah sudah pas dengan badan mereka. Untuk anak yang berbadan besar akan mendapatkan tas ukuran besar, sedangkan yang badannya seperti sang jagoan, atau bahkan lebih kecil, akan mendapatkan tas ukuran kecil pula.
Lama2 anak2 sudah mulai bosan mewarnai, mereka lalu bermain bola, awalnya mandi bola, lama2 jadi perang bola. Mereka bisa bebas melempar bola ke temannya, bahkan mungkin hal ini tidak boleh mereka lakukan di rumah mereka sendiri. Semua bola yang ada di rumah, bahkan bola yang dipakai papa buat outbound juga dikeluarin semua. Wuiiiihhhh, ruang tamu sukses berantakan, bola ada di mana2. Tapi saya melihat kebahagiaan di wajah anak2. Ada sekitar 9 anak yang bermain di sini.
Bahkan ada drama juga di sini, ada anak yang tidak diperbolehkan ikut mainan, gara2 kalau dia ikut, nanti jumlahnya jadi ganjil. Karena perang bolanya dibagi menjadi 2 team. Gara2 sang jagoan tetap mengajak bermain anak yang baru saja datang, akhirnya malah yang membuat peraturan nggak nambah pemain lagi jadi marah dan pulang. Langsung papa meminta anak2 yang sedang bermain menjemput anak yang pulang tadi, karena bermain di rumah ini harus adil dan bahagia, maka kalau ada yang sedih, menangis sampai pulang, maka teman2 yang lain wajib menjemput dan membujuknya biar mau maen lagi. Kalau tidak mau, maka mainannya bubar, selesai semua.
Lalau anak2 disini menjemput anak yang pulang tadi, dan dia mau. Akhirnya sang jagoan dan anak2 lain sepakat karena jumlahnya ganjil, maka ada anak yang tugasnya menjadi wasit. Atau lebih tepatnya tukang ngambil bola. Hiiii…. apapun itu, yan penting semuanya bisa bahagia. Capek bermain lempar bola, anak2 mewarnai lagi. Baru ngeh kalau ternyata gambar yang segitu banyaknya hampir habis. Hanya tersisa gambar2 yang buat anak cowok. Padahal saya sediakan cukup banyak gambar cewek. Dan praturan di depan sudah jelas, bahwa gambar yang di warnai 1 dulu, kalau itu sudah selesai, baru boleh mengambil lagi. Kalau dihitung, harusnya gambarnya masih sisa banyak, kok bisa sampai kehabisan. Belakangan baru saya tahu, kalau ada anak yang pulang membawa banyak gambar, bahkan ada yang sampai bawa 10 lembar gambar yang belum di warnai. Ada juga yang mengambil 9 lembar. Bahkan kata sang jagoan, anak yang 9 sempat protes padanya karena ada anak yang lain membawa 10 lembar.
MasyaAllah.. luar biasa anak2 ini, benar2 kecil2 sudah terdesign curang. Apakah orang tuanya tahu tentang kelakuan anaknya. Apakah kesibukan mereka masih menyisakan waktu untuk memperhatikan kelakuan anak2nya.
Koreksi buat kami selanjutnya, bahwa kalau ada mewarnai lagi, maka tiap anak cuma mendapatkan 1 lembar saja. Agar tidak ada kesempatan anak yang perbuatannya curang tsb melestarikan perbuatannya. Dan jam 11.15, acara selesai, tutup pintu, persiapan sholat dzuhur.