Kerja &Main di Sekipan

15 September 2018

Ada undangan ngisi acara perkemahan anak2 SMK Ponorogo di Sekipan, Tawangmangu. Undangan jam 8, jadi jam 3.30 sudah berangkat dari rumah. Kebiasaan yang harua kami benahi tiap kali mau travelling adalah mempersiapkan segala sesuatunya lebih awal, jadi nggak nglembur gini. Tidurnya jadi kemaleman, pas waktunya bangun dan berangkat, rasanya masih ngantuk.

Meluncur pas jam 3.30. Mampir untuk sholat subuh di pom bensin daerah Boyolali dan sarapan di daerah Karang Pandan. Saya dan sang jagoan makan nasi liwet dengan ayam, sedangkan papa makan nasi pecel sambel tumpang. Cukup murah makan di situ,

Nasi liwet lauk 2 ayam (sayap dan paha)

Nasi liwet lauk 1 ayam (paha) dan 1/2 telur

Nasi pecel sambel tumpang + 1 ayam (paha)

Bungkus nasi liwet lauk 2 ayam (paha)

Gorengan (tahu isi dan pia) = 4

Teh manis hangat 3

Peyek kacang & teri 2

TOTAL 57.000

Recomended makan di situ lagi, masakannya lumayan enak & murah, dan yang jelas sang jagoan suka.

Sampai di Sekipan jam 7.30 an, dan masuk bumi perkemahan pas jam 8. Hp kami ber 2 sama2 nggak dapat signal. Cocok nih buat liburan, nggak akan tergoda melirik hp, karena signal nggak ada. Tapi untuk provider lain ada signal katanya. Sukses tengak tengok di parkiran, mau telpon panitia nggak bisa juga. Tapi alhamdulillah baru mau mencari tempat anak2 mendirikan tenda, ada guru yang mengundang kami lewat di sebelah kami. Walaupun awalnya sama2 tidak kenal karena body tubuh yang sudah sama2 melaaar, hiiii. Pangling kalau kata orang jawa. Sudah lama sekali tidak ketemu.

Kami diajak ke villa dulu untuk sarapan, dan ngobrol2 bersama guru2 SMK, mobil juga dipindah ke depan villa. Baru acara dimulai sekitar jam 9. Tempatnya di atas, di dekat tenda anak2. Papa mulai kerja, dan sang jagoan juga mulai mengekuarkan perbekalannya. Truck lengkap sudah dibawanya. Mulai menggeruk, menggali, dan membuat jalur khusus truck. Alhamdulillah tempatnya nyaman untuk sang jagoan bermain. InsyaAllah aman sampai acara papa selesai. Ditambah ternyata ada sungai kecil nggak jauh dari tempat papa kerja. Waaahhh menambah suka cita sang jagoan. Puas dia bermain di sungai yang nggak dalam dan airnya lumayan bersih. Dan ternyata di atas aliran sungai yang dipakai bermain sang jagoan, ada aliran sungai yang lain, wuiiihhh mainannya jadi tambah mantab.

Di bukit Sekipan ini banyak tersedia lahan untuk outbound dan camping. Di bagian bawah area kemah ada juga taman kelinci, ada persewaan hammock, seluncuran anak, rumah2an ala2 Indian, persewaan atv seharga 30.000 / trip, motor trail 30.000 / trio, naik kuda. Ada juga wisata petik strawberry dengan harga 80.000 / kg. Untuk tiket masuk buper Sekipan ini 10.000 / orang. Banyak juga warung2 yang standby di dalam buper, mereka menyediakan makanan, alat camping, bahkan sampai kambing guling juga ada. Mungkin yang menurut kami masih kurang jumlahnya adalah toilet. Bahkan toilet yang letaknya di bagian atas kondisinya agak kurang terawat dan kotor. Tiap masuk toilet berbayar 2.000. Tersedia juga mushola dan 2 toilet di sana.

Jam 11 sesi 1 selesai, kami ngobrol2 sebentar dengan beberapa guru, lalu turun menuju mushola sambil menunggu waktu dzuhur. Karena persewaan atv ada di dekat mushola, maka setelah sholat dzuhur langsung naik. Sambil menunggu sesi berikutnya yang baru mulai sekitar jam 1. Awalnya hanya papa dan sang jagoan saja yang naik, tapi iseng2 papa tanya dengan yang menyewakan atv, ternyata kami ber 3 diperbolehkan naik. Walaupun agak maksa, karena atv nya jadi bunyi duk duk tanda roda terbentur body atv saking beratnya bobot kami ber 3. Apalagi pas melewati jalan2 yang bergelombang. Jalur atv lumayan seru, dengan sebelah kiri tebing dan sebelah kanan jurang. Maka bagi pengemudi yang belum berpengalaman, harus ekstra hati2, walaupun pemilik atv juga mengawal kami menggunakan motor trail. Deg2an rasanya naik atv, tapi melihat sang jagoan yang sangat semangat, jadi harus semangat juga. Sebenarnya setelah naik atv, sang jagoan minta untuk naik motor trail. Tapi sayang motor trail yang tersedia hanya yang kecil. Tidak bisa dinaiki papa. Belum rejeki…..

Sekitar jam 1.30 setelah makan siang, acara dimulai. Tapi kali ini tempatnya di villa tempat para panitia menginap. Itu berarti tidak bisa main tanah dan air sungai seperti tadi. Tapi harus bisa berbahagia dan menikmati semua kondisi yang ada. Sang jagoan malah main seluncuran di tanah batas antara villa dan tanah kosong di sebelahnya. Awalnya si cuma mau ngambil sandalnya yang nggak sengaja dia jatuhkan dan nyangkut di tanah. Eee lama2 malah ketagihan. Bosan mainan tanah, kami naik ke atas lagi dan bermain seluncuran. Tadinya sih niatannya mau main di taman kelinci. Tapi ternyata kelincinya nggak ada. Akhirnya malah main kejar2an dan main rumput sama sang jagoan.

Pas kami turun lagi malah ketemu dengan adik sepupu papa dari Ponorogo. Ternyata beliau adalah salah satu guru di sekolah itu. Ngobrol2ah kami dan sang jagoan sibuk bermain seluncuran tanah lagi. Acara selesai sekitar jam 3. Papa ngobrol2 sebentar dengan adiknya sedangkan saya mengobril dengan salah satu guru SMK yang sangat tertarik dengan parenting. Baru sekitar jam 5 kami pamitan. Villa2 di sekitar buper Sekipan sangat ramai oleh pengunjung. Villa yang disewakan kebanyakan berupa rumah yang berisi beberapa kamar. Jadi cocok untuk beramai2. Harganya juga bervariasi. Untuk villa yang di sewa panitia SMK harganya 1 juta/malam, dengan fasilitas 5 kamar tidur dengan 2 kamar mandi dalam dan kamar mandi luar. Sedangkan villa yang disewakan untuk pemilik sekolah harganya 400 rb dengan 4 kamar dan 2 kamar mandi luar. Laeknya tidak jauh dari buper. Alhamdulillah kami dapat homestay dengan harga 200 rb. Kamarnya cukup luas, ada tempat santai untuk nonton tv dan tersedia 2 kasur single, walaupun letaknya di bawah, tidak ada dipannya. Sedangkan kamar di sebelah, seharga 150 rb, kamar lebih sempit, kasur ukuran double, tidak ada tempat khusus untuk bersantai. Kamar mandi bersih, hanya sayangnya tidak tersedia air panas. Pihak homestay menyediakan air panas 10 rb / embernya. Karena kami membawa kompor sendiri, jadi nggak masalah, masak air hangat sendiri. Lebih hemat.

Malamnya kami makan malam di sekitar homestay. Ada sate kelinci, sate ayam, sate landak dengan harga 18 rb / porsi, sudah termasuk lontong dan sate. Sedangkan saya dan papa pesan nasi goreng dengan harga 15 rb /porsi. Lengkap dengan telor ceplok dan kerupuk. Harga teh manis panas 3000 dan wedang uwuh 8000. Total kami ber 3 makan habis sekitar 60.000.

Malamnya lumayan dingin. Sudah pakai jaket, kaos kaki bahakn tutup kepala, tapi dinginnya masih terasa. Untuk lain kali kalau mau berkunjung kesini lagi, harus bawa baju hangat yang lebih komplit. Apalagi kalau mau berkemah. Bahkan saking dinginnya, kaca kamar juga berembun cukup tebal. Konon katanya, di buper udaranya lebih dingin, karena mungkin lebih tinggi dan dekat dengan pepohonan.