Hore…. akhirnya jadi mudik juga

17 Juni 2018

Pagi2 habis sholat subuh trus buka hp, ternyata putri sudah balas sms kemarin, dan beliau sudah di rumah. Sang kagoan buru2 dibangunin biar dia bisa seegra mudik. Terlihat wajahnya berseri2. Siap2 berangkat….

Sampai di rumah merah, sang jagoan di sambut saudara sepupunya yang tak kalah bahagianya bertemu dengan sang jagoan. Naaah…. ini dia yang ditunggu2 dan ditanyain terus, begitu kata budhenya. Memang bahasa sayang anak kecil sangat tulus dan membuat orang dewasa sampai terharu melihatnya. Walaupun mereka saling berjauhan dan jarang berkomunikasi, tapi perasaan mereka tetap tersambung dan saling merindukan. Kalau mau membuka hati, banyak hal yang bisa dipelajari orang2 dewasa dari anak2. Mereka benar2 makhluk Allah yang masih polos dan sangat tulus, jika mereka tidak tercemar oleh lingkungan sekitar yang biasanya malah orang2 terdekat dan sangat disayangi mereka, anak2 tetaplah makhluk yang murni, tidak ada tendensi apapun dan mereka menyayangi dengan cara mereka sendiri. Luar biasa, lagi2 kami banyak belajar dari anak2.

Seperti sedang meluapkan rasa kangen, sang jagoan dan nayla bermain seharian dan membuat kehebohan di rumah merah. Dari mendorong nayla yang naik baby walker sampai berebut kursi. Bahkan saat berebut kursi, sang jagoan punya ide cemerlang. Tiba2 dia mengambil kursi kosong dan menaruhnya di sebelah kursi nayla. Lalu kursi itu di dorongnya sampai nayla bergeser ke sebelah. Jadi sang jagoan tetap bisa duduk di sisi yang dia mau, sedangkan nayla tetap bisa duduk di kursi yang dia mau tanpa menangis. Luar biasa ide sang jagoan, saya hanya tersenyum saja melihatnya.

Sorenya sang jagoan mengeluarkan mainan lego kecil yang dia bawa dari semarang. Dia berharap Nayla bisa bermain seperti dirinya, bisa menyusunnya menjadi sesuatu. Tapi yang terjadi malah lego kecilnya dilempar ke mana2, dan sebagian lagi dicampur. Jadi lego yang sudah di tata sang jagoan, dikelompokkan sesuai bagian2nya dari tercampur. Sang jagoan marah melihat legonya jadi berantakan. Saat Nayla mandi, saya bilang pada sang jagoan kalau nayla masih belum bisa bermain lego seperti dia, mungkin karena nayla masih kecil. Jadi ya resikonya, dia bermain seperti itu. Kalau kamu nggak suka, maka kamu boleh menyimpan legomu, dan bermain yang lain bersama nayla. Main permainan yang nayla sudah bisa memainkannya. Kalau kamu memaksa nayla bermain lego sesuai maumu, nanti malah jadi ribut. Akhirnya sang jagoan membereskan legonya dan menyimpannya di lemari kamar. Tempat menyimpan yang ditentukannya sendiri.