Waktunya Arus Balik dan Among Tamu hari 1

20 Juni 2018

Balik ke rumah hijau lagi….

Berangkat pagi2 dari rumah merah pulang ke semarang karena hari ini ada budhe Noor mau datang, dan malamnya harus jemput mbah di stasiun sambil balikin mobil. Sempat agak emosi gara2 sang jagoan tidak menepati janjinya, kalau waktunya pulang ke semarang ya pulang. Sang jagoan sudah mulai menolak saat dibangunkan dan diajak pulang, mulai terisak saat diantar untuk ke toilet. Malah pas pamitan sama putri, kakung dan yang lain nangisnya tambah kenceng, sampai bikin putri ikutan nangis dan yang lain jadi ikut sedih. Walaupun papa meminta saya untuk mengijinkan sangbjagoan tetap tinggal, tapi saya merasa kalau itu tidak perlu dilakukan. Karena ini berkaitan dengan janjinya dia untuk tetap pulang kalau sudah waktunya. Jadi dia juga harus menepati janji.

Selama perjalanan ke semarang, kami ngobrol apa alasannya dia nangis sambil di pangku. Katanya, dia nangis karena masih pengen mainan sama nayla. Kami pun ngobrol2 lagi tentang janjinya pas mau berangkat ke rumah merah, kalau waktunya pulang ke semarang, maka harus pulang dan janji harus ditepati, dan akhirnya tangisnya berhenti. Lalu saya memintanya pindah duduk di belakang dan melaksanakan sholat subuh dengan tayamum dulu.

Sebelum pulang, kami mampir beli wingko buat oleh2 budhe Noor, cuma dapat 1 varian rasa saja, yang lain belum mateng karena kami datangnya terlalu pagi. Pas mau jalan malah ban mobil kempes, alhamdulillah dekat pom bensin yang ada tambal bannya. Pulang ke rumah, bersih2 rumah, papa nyuci mobil mbah dan sang jagoan nyuci sepedanya. Pekerjaan sudah selesai, waktunya istirahat….

Siangnya kami beli wingko lagi yang rasa lain sebagai varian saja. Belum ada kabar dari budhe Noor apakah jadi datang hari ini atau besok. Baru mendekati maghrib, ada kabar kalau beliau dan rombongan sudah otw ke meteseh. Budhe Noor datang pas maghrib pas papa sedang ke masjid depan sekalian beli sate untuk makan malam. Sang jagoan sangat hebat saat budhe Noor datang dan menurunkan tas pakaian, dia langsung meminta untuk membawanya. Walaupun dia terlihat berat membawanya dan tetap tidak mau dibantu. Untuk pelajaran tanggap hari ini dia hebat sekali.

Kami ngobrol2 sampai jam 9, ditinggal papa ke stasiun jemput mbah. Saya melanjutkan ngobrolnya dengan sang jagoan. Dia juga mau bermain karambol dengan pakde Lukman dan kakak Ulan, trus menggambar di lantai sambil menungguin kaminmelanjutkan obrolan. Bahkan sempat ngirimnya ke putri ditambah dengan bahasa dan tulisannya sendiri.

Papa pulang jam 10.30an naik gojek, sang jagoan sudah tertidur, walaupun sebelumnya bilang mau nungguin papa, tapi karena nunggunya kelamaan jadi dia sudah ketiduran dech.