29 Agustus 2018
Berbagai macam cerita oleh2 sang jagoan setiap kali dia pulang bermain. Kali ini cerita tentang seorang temannya yang nggak pinter dan nggak jujur. Dia cerita kalau saat bermain dia tidak sengaja menabrak temannya dan dia segera minta maaf. Tapi katanya ada temannya yang lain yang berkata kalau dia habis ditabrak sang jagoan, padahal kata sang jagoan dia tidak menabraknya. Sang jagoan bertanya pada saya, kenapa kok ada anak yang tidak jujur begitu ya…..?
Banyak hal yang dia pelajari saat dia bermain. Apalagi kalau dia sebagai tuan rumah. Dia harus menuruti permintaan teman2nya yang berbagai macam, harus menjaga barang miliknya agar dimainkan dengan baik dan tidak merusak. Masih ditambah lagi dia harus menjaga barang2 di rumah ini kalau ada teman2nya main. Seperti tanaman dan kolam ikan. Karena sangat sering kami mendapati tanaman sudah tercabut, patah bahkan rusak. Harus membereskan mainan yang dipinjam teman2nya dan mengembalikan lagi ke tempatnya. Semua itu harus dia selesaikan pas jam 5. Dan selama ini dia sangatbtepat waktu. Sebelum jam 5, teman2nya diminta pulang. Dan semua teman2nya sudah tahu bahwa sang jagoan harus pulang tepat jam 5. Kalau lebih, maka pintu rumah akan dikunci.
Sebelum teman2nya datang, dia mengecek apakah lantai teras sudah bersih atau belum. Kalau masih kotor, maka dia harus menyapu dan mengepel lantai, agar teman2nya bisa bermain dengan nyaman.
Mungkin orang lain menilai kalau sang jagoan seperti pelayan, bahkan biaa dibilang suka di suruh2 temannya (jawa : diakali) oleh teman2nya. Tapi kami melihatnya dari sisi yang berbeda. Dia punya bakat servicing. Melayani orang lain, agar yang lain bisa bermain dengan nyaman. Pernah cerita kalau dia punya tugas membeli korek, mengambil bola, bahkan menjaga makanan temannya agar tidak diminta teman yang lain. Tapi buat kami, semua itu tidak masalah. Ditambah lagi, sang jagoan merasa dia bahagia, dia bermanfaat untuk teman2nya. Bahkan putri nya sampai gemas dan tidak terima mendengar ceritanya, saat dia berperan melayani teman2nya.
Pernah juga sang jagoan bercerita kalau dia habis diajari tetangga membuat peluit dari daun belimbing, dan dia tidak bisa. Saya langsung bertanya, dari mana dia mendapatkan daun belimbing. Karena kami tidak punya pohon belimbing. Dengan enteng, dia menjawab ya siapa lagi yang punya daun belimbing…. (maksudnya adalah tetangga depan rumah). Saya yang baru saja selesai sholat maghrib langsung marah. Kok berani2nya metik daun tetangga yang bukan miliknya. Langsung dia disuruh meminta maaf pada tetangga yang punya pohon belimbing. Bahkan dia memilih untuk datang sendiri ke rumah beliau. Kami hanya mengintip dan mengawasi dari dalam rumah. Apakah dia benar2 berani melakukannya. Dan ternyata dia benar2 berani bertanggung jawab atas perbuatannya.
Sampai di rumah, dengan mata yang sedikit berkaca2, saya merangkulnya dan mengajaknya ngobrol. Kami memuji keberaniannya meminta maaf atas kesalahannya. Dan saya mengatakan bahwa mama tahu, yang kamu lakukan tadi tidak mudah, tapi yang perlu kamu tahu dan selalu kamu ingat sampai kapanpun bahwa keribetan meminta maaf paling hanya berlangsung 5 menit. Tapi kalau sampai itu tidak dilakukan dan membuat tidak jadi masuk surga, maka urusannya bisa lebih panjang dan ribet. Masak cuma gara2 daun membuat masuk surga kita tertunda. Alhamdulillah dia bisa mengerti maksud kami.
Seperti yang sering kami omongkan ke dia, bahwa sebagai anak cowok dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Kalau saat main dan dia membuat barang orang lain rusak, maka tugasnya adalah segera meminta maaf dan akan bertanggung jawab kalau yang punya barang minta ganti rugi. Sebutkan identitasmu, namamu, nama orang tua dan dimana alamat rumahmu. Segera pulang dan bilang ke mama papa. Karena dia masih kecil, maka sudah menjadi tugas kami sebagai orang tua untuk bertanggung jawab mengganti kerugian yang dia sebabkan. Itu adalah bentuk tanggung jawab, bukan malah melarikan diri seperti tidaak berbuat apa2. Semoga Allah selalu menjagamu dari perbuatan2 yang dilarangNya nak. Aamiin….
Malamnya kami berangkat ke Bekasi untuk presentasi pekerjaan papa di pabrik MAJ. Kami berangkat sekitar jam 1 malam.