19 Juli 2018
Seperti biasa di tengah2 waktu mainnya, sang jagoan bermain game di hp. Tapi saat diminta untuk berhenti dulu untuk makan, tiba2 dia marah. Katanya gara2 diajak ngomong, gamenya jadi mati, dai harus mengulang gamenya lagi.
Sang jagoan langsung kena tegur, karena perbuatannya itu berarti dia menyalahkan orang lain, tidak mau bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Kenapa yang ngegame dia, pas game nya habis, malah menyalahkan orang lain. Walaupun dia berdalih kalau harusnya mama kan tahu kalau cowok itu nggak bisa berbagi pikiran, harus fokus, mikirnya cuma 1 hal aja. Ya sebenarnya dia menirukan perkataan saya saja. Karena saya sering mengingatkan kalau nggak boleh mengganggu papa kalau sednag bekerja, karena papa bisa lupa mau ngerjain apa. Karena cowok cara mikirnya harus fokus pada 1 hal, nggak kayak cewek, bisa melakukan beberpa hal sekaligus.
Kali ini dia juga ditegur karena bicaranya kasar. Setelah dia sering bermain diluar, banyak sekali perbuatannya yang aneh2. Sering menirukan perkataan dan nada bicara temannya. Tapi ya sudha menjadi resiko kami sebagai orang tua. Saat ,elepasnya ke dunia luar, banyak sekali resiko dan oleh2 yang didapat. Introspeksi buat kami, berarti pondasi yang kami buat selama ini untuknya kurang kuat. Jadi dia mudah terpengaruh teman2nya.
Malamnyasaya dan papanya mengerjakan tugas Perak, kami menulis tulisan dan gambar di kertas bekas kalender besar. Tahu2 dia ikut2an ngambil spidol dan menulis di lantai, di sebelah kami yang sedang mengerjakan tugas.