25 Juli 2018
Bangun jam 10, tapi paginya sudah sholat subuh dulu. Main dan pulangnya telat 5 menit. Maka sesuai peraturan, dia keluar lagi dan menunggu 5 menit juga baru boleh masuk rumah. Pas ditanya alasannya, dia bilang kalau sepedanya habis dipinjam temannya, dan dibalikin dalam kondisi rantainya lepas, jadi dia memperbaiki rantai dulu.
Trus dia bercerita kalau tadi juga sepedanya dipinjam paksa sama temannya saat dia sedang boncengin temannya yang lain. Pas dia bilang ke temannya kalau nggak boleh kayak gitu, nanti dia bisa jatuh. Temannya malah tertawa. Lalu saya bilang padanya, lain kali dia harus bisa mempertahankan barang punyanya. Boleh meminjamkan barang punyamu ke orang lain, tapi di saat temanmu tidak bisa menjaganya malah kadang cenderung merusak, maka kamu berhak untuk memintanya. Begitu juga di saat kamu membutuhkan sepedamu, misalkan sudah waktunya pulang, maka kamu berhak memintanya. Kalau kamu tidak bisa menjaga barang punyamu, maka kamu belum bisa dipercaya untuk menjaga barang.
Saya jelaskan juga kenapa ini semua penting. Karena dia adalah cowok dan kelak akan menjadi kepala keluarga. Punya tanggung jawab untuk menjaga anggota keluarganya, apalagi di saat bahaya. Maka menjaga barang yang diamanahkan kepadanya sangatlah penting, ini akan kamu bawa sampai besar nanti. Mengenai pelajaran disiplin tepat waktu, dia harus berusaha tetap pulang sesuai dengan jam yang sudah disepakati apapun yang terjadi.
Beri pengertian ke temanmu bahwa kamu harus pulang sesuai dengan waktu yang ditentukan apapun yang terjadi. Kecuali ada sesuatu yang sangat penting. Misalnya seperti hari ini, sudah jamnya pulang tapi sepedamu masih dipinjam, maka kamu berhak minta dengan baik dan kalau perlu beri alasan ke temanmu yang meminjam sepedamu itu.
Dan setelah melalui obrolan panjang kami, maka diputuskan besok dia bermain jalan kaki, nggak bawa sepeda, dia bilang kalau besok temannya bertanya, dia mau bilang kalau temannya itu mainannya nggak pinter dan nggak dipinjamin sepeda lagi. Oke, keputusan sudah diambil, besok tinggal eksekusi saja.
Saat makan malam bersama, papa menambahkan cerita kenapa jadi laki2 kepala keluarga harus tegas dan bertanggung jawab. Karena nanti akan dimintai pertanggung jawaban Allah atas apa yang kita lakukan. Bahkan di contohkan papa, kita seperti mau berpetualang ke hutan, maka jika di tengah perjalanan ada harimau, maka tugas papa untuk menghadapi duluan, demi menjaga anggota keluarga. Dan jika sampai papa meninggal karena itu, maka Insyaallah papa di beri pahala Allah karena sudah berjihad. Tapi kalau karena takut dan papa lari meninggalkan keluarga, mungkin papa selamat karena papa yang paling kuat dan larinya paling kencang.
Tapi Allah pasti sangat murka karena papa tidak melindungi anggota keluarganya yang menjadi tanggung jawabnya. Semoga apa yang kami obrolkan malam ini bisa bermanfaat, dipahami, diingat dan dijalankan sang jagoan….
Malamnya sang jagoan minta ijin untuk membongkar truck2 legonya. Dia mengelompokkan tiap legonya yang dibongkar, menceritakan bahwa untuk membuat 1 truck lego, dibutuhkan banyak lego kecil. Bahkan saat dibongkar, dia tidak mau dibantu. Dia bersikeras membongkarnya sendiri menggunakan pinset yang tidak tajam. Lalu dia mengurutkan dari truck yang bagiannya paling banyak sampai yang paling sedikit
Nggak tahu kenapa malam ini sang jagoan pengen tidur sendiri. Saya dan papanya nggak boleh tidur di kamar nemeni dia. Jadi terpaksa ambil kasur dibuat tidur di tempat sholat sambil jaga2 kalau sang jagoan terbangun nanti malem.