Membuat Passion menjadi Pekerjaan

Membuat Passion menjadi Pekerjaan

Kami berusaha membebaskan sang jagoan menemukan passion nya. Apapun itu. Mensupport semaksimal yang kami bisa. Jika banyak orang tua menginginkan anak2 mereka menggemari pekerjaan mereka, seolah2 tanpa bisa memilih menekuni apa yang membuat mereka bahagia karena mungkin tidak terbayang bagaimana masa depan mereka jika tetap menjalani hal2 yang notabene tidak jelas itu. Bahkan tidak sedikit pula orang tua yang menitipkan impian mereka kepada anak2nya, salah satunya karena mereka tidak kesampaian menggapai mimpi itu.

Hal yang berbeda ingin kami lakukan buat sang jagoan. Kami bebaskan dia memilih dan menekuni apa yang menjadi passion nya, baru kita cari bersama dimana letak bisnis nya. Yang paling penting lakukan semuanya dengan bahagia dan sepenuh hati.

Ya, kata kuncinya adalah BAHAGIA. Karena jika bahagia sudah dirasa, apapun itu menjadi lebih mudah. Kalau sampai rasa bahagia itu tidak dirasakan, berarti ada yang salah. Boleh berhenti sejenak dan muhasabah, apa yang harus diperbaiki.

Berawal dari kesukaan sang jagoan pada barang kuno dan lebih spesifik lagi pada truck jadul yang satu ini. Entah kenapa truck bagong ini sangat menarik perhatiannya. Padahal banyak truck jenis lain yang dia lihat.

Hampir tiap hari kami ke pelabuhan, yang letaknya lumayan jauh dari rumah kami. Sayang sekali bukan untuk melihat kapal yang berhenti sekian banyaknya. Tapi untuk mengunjungi truck yang satu ini. Karena dari sekian banyak kami mencari tahu, memang di pelabuhan Tanjung Emas inilah truck bagong sering terparkir.

Sederhana sekali yang dia lakukan, hanya turun dengan membawa hp atau kamera dan mendokumentasikannya satu per satu. Berjalan ke sana ke sini sambil memastikan tidak ada truck bagong satu pun yang terlewat. Saya dan papanya hanya mengikuti dari belakang dan memastikan rasa ingin tahunya sudah terpuaskan. Baru kami beranjak pulang. Sederhana, tapi bahagia.

Di sinilah saya dan papanya banyak belajar, bahagia itu sederhana ya. Hanya cukup datang, melihat, memfoto truck saja sudah bahagia. Sangat sangat murah, cukup membayar tiket masuk pelabuhan yang harganya kurang dari 5 ribu rupiah saja. Murah kan?

Bagaimana kami sebagai orang dewasa mencari kebahagiaan, apakah harus bermewah2 dulu baru bisa bahagia? Berarti syarat bahagianya susah sekali didapat. Kalah dengan anak kecil yang usianya belum genap 10 tahun dalam memaknai arti bahagia. Terimakasih ya nak, jadi orang tuamu lah mama papa belajar tentang bahagia itu sederhana.

Suatu hari saat berkeliling mencari lokasi lain tempat mangkal truck ini, kami melihat ada bapak2 sedang memperbaiki truck bagong. Kami langsung berhenti dan banyak bertanya tentang apa yang dilakukannya. Ternyata pekerjaan beliau adalah membeli kepala truck bagong yang sudah rusak, kemudian diperbaiki. Wow, ternyata ada juga profesi seperti ini. Beliau juga bersedia menerangkan di mana letak bisnisnya yang kemudian bisa menghasilkan rupiah dari sini. Ternyata bisnis ini cukup menjanjikan juga lo. Beliau juga berkenan memberikan no hp nya kepada kami.

Dalam perjalanan pulang, kami mengatakan pada sang jagoan, tetaplah semangat dengan passionmu. Bersungguh2lah, InsyaAllah pasti ada jalan. Sudah terbukti, hari ini kita ketemu dengan orang yang profesinya sama dengan yang kamu senangi. Semoga Allah selalu memudahkan setiap langkahmu nak…

Sumber Artikel
Author: selfiaety