8 Januari 2019
Omah Project adalah salah satu keluarga yang di rekomendasikan untuk dikunjungi oleh guru kami, bu Septi dan pak Dodik. Pengen lihat langsung project2nya Omah Project sebelum beliau pindah ke Jambi. Dan tujuan yang lain adalah ada alasan buat mbolang hihihi….
Kami sangat bersemangat ke Prabumulih karena kami ber 3 belum pernah menginjakkan kaki kami di pulau sumatera. Pengalaman pertama buat kami ber3 menjelajah salah satu pulau terbesar di Indonesia ini.
Dari rencana semula bingung mau milih moda transportasi apa,
* Naek pesawat yang ternyata kalau di hitung2 tiketnya untuk kami ber 3 PP, habisnya sama dengan bawa mobil sendiri.
* Sempat kepikiran juga mau berpetualang berangkat naek bis double decker sampai Jakarta, ngrasain naek bis double decker untuk yang pertama kali, rencananya berangkat milih di bagian atas, pulangnya di bawah. Lanjut nyebrang dari Merak ke Bakauheni. Trus ngrasain naek kereta nya Sumatera, dari Lampung sampai Prabumulih. Nanti di sana nya mau sewa motor, bahkan sudah sempat nyari2 sewa motor di Lampung.
* Bawa mobil sendiri, nyetir semampunya, tidak mentargetkan harus sampai. Kalaupun di tengah jalan kami sudah capek, kami bisa memutuskan untuk pulang. Kalau dihitung2 si habisnya sama antara naek pesawat PP ber 3 dengan bawa mobil sendiri (sewa ditambah BBM).
Kami memutuskan untuk membawa mobil sendiri, dengan harapan kami bisa mengambil banyak pelajaran dan cerita dsri petualangan panjang kami kali ini. Terutama buat sang jagoan.
Bismillah, petualangan dimulai. Berangkat dari rumah jam 2 pagi, karena menunggu mobil rental kami datang. Alhamdulillah mobil yang kami pakai kali ini masih ber plat putih. Ternyata tidak perlu punya untuk bisa merasakan nikmatnya mobil baru qiqiqi…
Lewat tol baru yang lancar dan sudah masuk Jakarta sekitar jam 9 pagi. Mampir ke BSD untuk membeli sesuatu dan singgah sebentar di keluarga ideologis kami di Tangerang. Sebelum ashar, kami melanjutkan perjalanan ke Merak. Tapi sampai di tol hujan tiba2 mengguyur dengan deras. Kami beristirahat lagi untuk makan sambil menunggu hujan reda. Sempat bimbang apakah akan berhenti, mencari penginapan dekat2 situ dan melanjutkan perjalanan esok hari. Dari obrolan sambil makan itu, kami lalu memutuskan untuk bergeser ke pelabuhan dulu, paling tidak melihat situasi penyebrangan kapal, apakah aman atau tidak. Kalau sekiranya tidak memungkinkan, maka kami akan mencari penginapan di sekitar pelabuhan.
Baru berjalan sebentar, ternyata cuaca cerah, hujan reda dan di pelabuhan cuacanya bagus. Oke, berarti kami lanjut….
Baru pertama kali ini kami di pelabuhan Merak, ternyata pelabuhannya baru dibangun dan bagus sekali. Ada penyeberangan eksekutif dan biasa. Kami memilih yang eksekutif karena pertimbangan memberikan pengalaman pertama buat sang jagoan dengan rasa nyaman. Dengan percaya diri, langsung masuk ke jalan menuju kapal, mengikuti rambu2 petunjuk, dan diberhentikan petugas untuk pemeriksaan tiket, yang kami belum beli. Ternyata kami harus memarkir mobil lalu naik ke lantai 2 untuk membeli tiket. Untuk penyeberangan eksekutif harganya 375.000 all in. Rinciannya bagaimana, kurang jelas di situ. Pokoknya harga segitu untuk 3 orang penumpang dan 1 mobil.
Tarif tiket resmi di pelabuhan Merak
Suasana Pembelian Tiket di Pelabuhan Merak
Didalam Kapal, kondisi kosong, kami adalah mobil pribadi yang masuk ke kapal, jadi mobil kami parkir sendirian di dekat pintu keluar
Pemandangan Pelabuhan dari atas Kapal
Sunset Merak
Tempat istirahat di dalam kapal, ternyata harus buru2 untuk memilih tempat yang strategis dan nyaman, karena kami naik belakangan, tidak bisa banyak milih tempat yang nyaman.
Sang Jagoan Sibuk Mendokumentasikan Suasana Saat Menyeberang
Sampai di Bakauheni sekitar jam 7 malam… Alhamdulillah bisa menyeberang dengan nyaman dan aman, walaupun masih bisa melihat asap yang membumbung dari anak gunung krakatau yang sedang aktif.
Keluar dari kapal, lalu lintas cukup ramai, sehingga kami memutuskan untuk terus menuju Bandar Lampung mencari penginapan yang nyaman. Mencari daerah di Bandar Lampung yang agak tinggi karena belum lama ini ada gempa juga. Kami dapat harga sekitar 200 rb per malam. Letaknya cukup strategis, ada di pusat kota, banyak kuliner di sekitarnya.
Istirahat sebentar kemudian membeli makan malam di sekitar hotel. Besok pagi lanjut perjalanan menuju Prabumulih….