31 Juli 2018
Pagi2 setelah sholat subuh tahu2 papa ngajak jenguk mas Avic di Jogja, setelah kemarin dikabari kalau mas Avic masuk rumah sakit. Tanpa rencana sebelumnya langsung berangkat, pinjam mobil. Tadinya mau pinjam pick up, tapi baru dipakai, jadi pinjam mobil panther yang biasanya lagi. Lagipula sang jagoan sangat suka dengan mobil itu dan bisa ngajak didin jenguk sekalian. Berangkat dari rumah jam 7, jemput di papandayan.
Karena mobilnya yang bagian belakang tidak ada tempat duduknya, sang jagoan diberi tempat di depan di tengah2 kami. Dikasih alas duduk busa agar tidak keras. Di bagian belakang pun ada tikar, busa dan bantal, kami sediakan kalau2 sang jagoan bosan duduk di depan terus. Tapi setelah jemput di papandayan, dia malah minta di atas salon pakai alas busa. Sebenarnya nggak tega melihatnya duduk seperti itu. Menurut kami, posisinya sangat tidak nyaman. Dan kami tahu, kalau dia melakukannya untuk mengalah pada kami, karena di kursi tengah sudah penuh dengan tante dan keluarganya, sedangkan di depan dia nggak pengen minta dibantu. Tapi katanya dia nyaman duduk dibelakang saja. Padahal posisinya dia duduk diatas salon yang lumayan tinggi, beralaskan busa dan duduknya pun miring. Ya sudah, kami hargai keputusannya, walupun saya sudah mengatakan berkali2 kalau dia capek dan nggak nyaman boleh pindah di depan. Luar biasa anak mama. Makasih ya nak atas pengorbananmu. Semoga Allah selalu menjaga dan menyayangimu.
Sampai Jogja jam 12an, jenguk sebentar dan mampir di museum dirgantara.
Pulangnya mampir di Solo tempat Mama, sudah lama didin nggak silaturahm ke sana. Jalanan macet, walaupun keluar dari museum jam 4 sore, kami sampai solo jam 7an. Ngobrol sampai jam 9.30an, sampai rumah jam 1.30, langsung tidur nyenyak….