23 Agustus 2018
Waktunya pulang ke rumah hijau lagi. Sebenarnya pengen pulang ke rumah hijau dari kemarin. Tapi nggak tega meninggalkan bapak yang sangat bersemangat membuat lepet. Apa jadinya kalau kami malah pulang ke semarang, jadi rencana kami pulang, kami undur hari ini. Walaupun sebenarnya pekerjaan papa masih snagat banayk untuk menyiapkan acara camp PT. MAJ (New Armada). Tadinya kami berencana pulang naik motor pagi2 setelah sholat subuh. Tapi karena udara cukup dingin dan sang jagoan pun masih mengantuk, akhirnya putri sama kakung bersikeras mengantar sang jagoan ke Semarang.
Berangkat jam 6 pagi, saya dan papa naik motor. Sedangkan sang jagoan naik gemuk bareng kakung putri. Kami mampir ke kandang dulu untuk memotong domba. Walaupun sudah dilarang untuk melihat, sang jagoan tetap mengintip, melihat dombanya dipotong. Seperti dugaan kami, dia shock melihat dombanya dipotong lehernya dan berlumuran darah. Karena sudah terlanjur dilihatnya, papa berjanji akan menjelaskan apa yang terjadi dengan dombanya di rumah. Kata papa, karena ade sudah terlanjur melihat, maka mungkin sudah waktunya dia tahu dan berarti juga sudah waktunya dijelaskan. Itu adalah cara paling nyaman untuk hewan yang disembelih, tanpa tersiksa. Jadi kenapa harus lehernya dipotong dsb. Alhamdulillah sang jagoan bisa mengerti. Sampai di rumah, putri dan kakung segera pulang karena putri harus bekerja hari ini.
Setelah putri dan kakung pulang, sang jagoan meminta ijin memakai cat lukisnya. Ternyata dia membuat jejak di lantai, jejak tersebut kalau diikuti arahnya masuk ke dalam kardus yang diletakkan di lantai. Kata sang jagoan, mungkin ini adalah jejak kucing, atau hewan aneh yang bersembunyi di dalam kardus. Dia juga membuat lubang di pojok bawah kardus, diceritakannya lubang itu adalah pintu tempat masuknya hewan aneh tsb. Wes jan, adaaa aja sang jagoan ini.