Bertanggung Jawab Pada Diri Sendiri

Bertanggung Jawab Pada Diri Sendiri

Obrolan hangat malam ini di acara nyangkruk setelah makan mie rebus dengan suami yaitu tentang bertanggung jawab pada diri sendiri. Akhir2 ini topik ini memang lagi seru2nya kami obrolkan. Walaupun sebenarnya sudah sering membahas ini untuk sang jagoan. Bertanggung jawab jika dia merusak atau menghilangkan barang orang lain. Karena sebelumnya sempat ada kejadian bola kesayangan sang jagoan ditendang ke sungai malam2 tanpa ada yang mau bertanggung jawab. Padahal yang kami minta, cukup anak tersebut datang ke rumah dan minta maaf. Bagi kami itu sudah merupakan bentuk rasa tanggung jawab. Tapi sampai beberapa hari nggak ada anak yang datang juga. Belum lama dibelikan bola baru, eee ditendang temannya sampai ke atas genteng tetangga. Setelah beberapa hari, baru ada yang mau ngambilin.

Kemaren pulang maen, dilaporin sepeda sang jagoan rusak LAGI untuk yang kesekian kali. Ban depan meletus dan sadel nya robek. Saya dan suami hanya bisa menggelengkan kepala, heran dan bingung la kok bisa sampai separah itu rusaknya. Dan lagi2 tidak ada yang mengaku bertanggung jawab.

Jadi bahan obrolan kami, kenapa sekarang ini susah sekali untuk bertanggung jawab.

1. Menggantungkan semua hanya pada Allah, meniadakan makhluk yang lain

2. Bismillah, melakukan sesuatu karena Allah, sepanjang melakukan mengejar karena ridha Allah, menidakan makhluk. tidak terpengaruh penilain orang lain

3. Hasil ditentukan Allah, hak prerogratif Allah. kewajiban kita melakukan maksimal baik fisik maupun ilmu.

Bertangung jawab atas segala prosesnya, akan dipahalai sebagai ihtiar dan diperhitungkan jika ada penyelewengan di dalamnya.

Tiap kalian adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggung jawaban

Sumber Artikel
Author: selfiaety