SANG JAGOAN MELIHAT DOMBA

SANG JAGOAN MELIHAT DOMBA

Sebagai lulusan sekolah peternak, saya dan Bu Boz agak sediri malu dengan keadaan dan kondisi kami sekarang, dimana kami yang berpendidikan peternak, keseharian kami jauh dari ternak. Sangat jauh bahkan. Tak berbau ternak sama sekali.
Tapi sebagai bentuk advokasi diri, dan setidaknya menghibur diri sendiri, kami selalu sampaikan dan ceritakan kepada siapapun yang protes kepada kami akan ini dengan sebuah cerita “Cita Cita Kami”, dimana kami ingin kelak hidup di sebuah tepian hutan, di desa nan asri, di sebuah kaki gunung nan subur, yang mengalir air bersih tenang dan jernih, bersuara damai ditelinga dan hati. Kami akan punya beberapa domba, kambing, sapi, kerbau, ayam, itik, angsa dan kolam kolam ikan. Dan sederet fasilitas resort belajar impian kami. Ya, tak jauh dari pendidikan kami, tp juga sangat lekat dengan dunia kami hari ini, sekaligus mendekat dan kambali mencintai bumi ini.
Nah, itu advokasi kami.

kali ini gak memperpanjang cerita itu, kami pengen bagi cerita tentang kunjungan sang jagoan ke kandang Domba. Milik ustadz dan teman teman kami di La Roiba. Sebuah perternakan berbasis jamaah yang berkandang di Mijen Semarang.

Pagi itu kami berniat berangkat pagi pagi sekali untuk pergi kunjungan ke kandang, agar kegiatan selanjutnya juga dapat porsi waktu yang memadai dan tidak terlalu tergesa gesa. Karena agenda agenda berikutnya itu adalah agenda pak boz.

Tapi apalah dikata, kita berencana, Allah yang menentukan. Berangkatlah kami kesiangan, akibat dari sekian keribetan yang ada di kala pagi hari itu. Dan diawali dengan bismillah, sedikit keras menginjak pedal gas, berharap mobil melaju lebih cepat. Sesampainya di kandang, kami terkejut. Kondisi kandang yang sepi, tanpa teman teman yang menjaga nya, kondisi kandang yang sangat bersih membuat kami bertanya lebih dalam lagi, dan puncaknya adalah, kandang sangat bersih, tanpa satupun domba di dalamnya. Ya.. seketika kami tak bertanya lagi. Karena segera kami berkesimpulan bahwa. Kandang telah pindah, dan kami telat infonya.

Akhirnya waktu jumatan telah tiba, kamipun langsung menuju masjid dan jumatan di sana, sepulang jumatan, menuju rumah ustadz beberapa lama hingga beliau datang, dan terus bertanya, kandangnya pindah ke mana ? Dijelaskan beliau arah kandang baru nya, dan cuzzz meluncurlah kami kesana.

Sesampainya di kandang, lega hati rasanya. Akhirnya kami temukan lokasinya, di tengah tengah pekarangan warga, dibelakang rumah teman lainnya. Tercium aroma khas kandang domba, dan tampak dari tempat kami parkir, sebuah armada angkut domda lengkap dengan stiker LA ROIBA nya, dan tak jauh dari armada itu, ada kandang lengkap dengan para penghuninya berbaju putih kumal, sedikit acak acakan, beberapa berkaos kaki hitam, beberapa berkacamata hitam, bertanduk dan berkaki empat. Makan konsentrat dan sedikit hijauan.

Sang Jagoan berbinar melihat banyaknya si putih penghuni kandang tersebut, dan melihat beberapa bilik hingga reaksi aneh sang jagoan terjadi. Sambil mengangkat celana nya, sambil sekekita bergerak agak menjauh dari bilik kandang, dan pandangan fokus ke bawah kakinya. Ada apa dik ? Saya tanya ingin tahu apa yg terjadi, seketika itu pula sang jagoan menjawab, ada ITU ! Disertai jari telunjuk yang menunjuk ke arah bulatan tak sempurna kecil hitam, beberapa hancur terijak olehnya…… dengan senyum dan sedikit mengangguk,, oooo ITU.

Maka setelah kejadian itum sang jagoan sangat hati hati dalam melangkah, dengan seksama di scan lah pijakan demi pijakannya, memastikan tak lagi menghancurkan si ITU dengan menginjaknya. Melihat si putih dengan berbagai label yang disematkan padanya, baik di gantung pada ujung bilik, di tempel pada pojokan bilik, atau yang digantung pada leher si putih.

waktu terus berlalu tak terasa 1 jam lebih kami disana. Waktunya untuk bergegas ke agenda berikutnya….
Dan cuzzzzz, ngebut lagi, demi menghemat waktu tempuh. Tp apalah dikata, medan juang sang armada yang naik dan naik tanpa turun itu membuat laju tak seperti harapan. Tetap kami lalui bertiga dan hepi bersama. Walau itu tak lama, karena 15 menit berlalu dari kandang, sang jagoan tak kuasa menahan kantuknya, dan tertidur.

Alhamdulillah. Satu kata untuk merangkum semua, berujung doa, semoga Allah meridhoi dan membarokahi langkah langkah kami, aamiin

Best Regards,

Dutria BAYU Adi
A Professional Student @TrainingSemarang.Com
BF Institute Training Center Semarang
Public, Inhouse and Outbound Training Provider
www.trainingsemarang.com




Sumber Artikel
Author: Dutria Bayu Adi / Dutria Bayu Adi