Petualangan Travelschooler Jogja, Mei 2018 hari ke 2

4 Mei 2018,

Hari ke 2 ini kami mulai dari pagi. Berangkat dari hotel sekitar jam 6.30. Berharap bisa sampai di merapi pagi2, karena kami membuat janji dengan pemilik jeep jam 8.30. Sarapan gudeg yang kami temui sambil perjalanan menuju lokasi jeep. Sampai di daerah kaliurang jam 8 lebih. Ternyata kami harus menuggu karena kantornya baru saja buka, dan jeep serta sopir yang akan mengantar kami berpetualang belum datang. Sekitar jam 9, sopir dan jeep nya sudah siap. Kami dapat jatah jeep willys yang kelihatan cukup tua. Sang jagoan langsung berbinar melihatnya.

Saya dan papanya duduk di belakang, dan seperti yang sudah kami duga, sang jagoan meminta untuk duduk di depan. Walaupun sebenarnya saya cukup ngeri karena jeep nya nggak ada pintu dan pengaman di sampingnya. Sebenarnya agak berbahaya juga untuk sang jagoan yang duduk sendiri, apalagi kalau jalannya off road. Tapi sang jagoan tetap bersikukuh untuk duduk di depan sendirian. Akhirnya saya menyerah untuk melarangnya. Sambil tetap berdoa semoga Allah senantiasa melindunginya dan perjalanan kali ini lancar dan aman. Kami memilih paket yang 2 jam saja, saya rasa sudah cukup untuk memuaskan sang jagoan. Baginya nggak penting pemandangan dan cerita sejarah tentang merapi. Yang paling penting bagi dia hanya pengalaman yang menegangkan menaiki jeep ini.

Perjalanan dimulai, awalnya masih melewati jalanan aspal, belum terlalu menantang. Tapi saat melewati jalan rusak dan harus bergoyang goyang ke sana sini, mulai terdengar teriakan senang dari sang jagoan. Lalu berhenti di rumah penduduk yang terkena awan panas, melihat2 benda2 yang rusak terkena awan panas, dan bagi sang jagoan, itu semua biasa saja. Lalu berpindah lagi, saat jeep diparkir naik ke gundukan tanah sampai hampir berdiri, sang jagoan sangat senang sekali. Berfoto2 sebentar kemudian berpindah lagi menuju batu yang katanya wajah orang. Saya dan papanya nggak bisa melihat walaupun diterangkan berkali2 oleh mas Toro, sopir jeepnya.Tapi katanya sang jagoan bisa melihat bentuk wajahnya.

Petualangan tambah seru saat Mas Toro melipat kaca depan willysnya. Pemandangan lebih jelas, dan tentu saja apapun yang ada di depan bisa terkena langsung, termasuk debu dan air. Bergeser lagi menuju bunker, kami masuk sampai ke dalamnya. Mas Toro sangat pintar membuat sang jagoan seneng. Dia sengaja lewat jalan2 yang rusak, bahkan lewat tanah yang sangat miring, terkadang sengaja berhenti di sana, sempat juga kami diputar2kan di tanah kosong dengan kecepatan tinggi, huaaahhhh… saya deg2an luar biasa. Tapi sang jagoan malah ketawa2 kegirangan. Jalan2 yang kami lewati sangat rusak, batu dimana2, dan debu yang luar biasa tebal.

Tujuan selanjutnya yang sangat ditunggu2 sang jagoan…… main basah2an di sungai. Perjalanan menuju sungai melewati perkampungan penduduk, kemudian melewati jalan menurun. Dan sampailah di sungai, sebelumnya siap2 tas berisi hp, dll dan kamera sudah diamankan. Siaaaap, dan jeep willys melaju lumayan kencang menerjang sungai. Byuuuurrrr….. air terciprat kemana2 dan kami pun basah kuyup dengan sukses. Dasar sungai berbatu yang membuat kami terus bergoyang, ditambah cipratan air yang sudah seperti hujan deras, atau mungkin bisa dibilang seperti diguyur air yang banyak dari atas, itu semua membuat sang jagoan berteriak2 kegirangan. Sempat ngeri juga mengawasi sang jagoan, karena dia jadi sibuk mengelap mukanya yang basah, jadi nggak bisa berpegangan dengan baik. Padahal dasar sungainya sangat luar biasa. Diajak ngebut sambil berputar melewati arus air, membuat hal ini menjadi sangat berkesan buat sang jagoan. Dapat bonus lagi 1 putaran tambahan sama Mas Toro, lengkap sudah semuanya.

Petualangan selesai dan waktunya balik lagi ke basecamp. Ternyata sampai di basecamp sudah ada rombongan lain yang menunggu. Mas Toro pun langsung berangkat lagi. Sang jagoan basah kuyup dan berganti baju, kemudian kami siap untuk pulang ke Semarang. Meluncur…. baru beberapa waktu kami berjalan, sang jagoan langsung tertidur. Mungkin dia kecapekan setelah berpetualang tadi. Kami berhenti di daerah Muntilan untuk makan sambil papa melaksanakan sholat jum’at. Alhamdulillah dapat rumah makan ayam bakar s******a yang letaknya dekat dengan masjid, jadi papa bisa sholat jum’at, sedangkan saya dan sang jagoan bisa menunggu di rumah makan dengan nyaman. Setelah makan siang, perjalanan berlanjut, perjalanan pulang ini terasa sangat lama dan jauh, walaupun kami sudah beberapa kali berhenti, badan kami capek luar biasa, mungkin karena sudah tua, ditambah tadi serasa di lempar2 pas naik jeep. Dan yang sedih lagi, topi mercy sang jagoan hilang entah kemana. Alhamdulillah sampai dengan selamat di rumah sekitar jam 5 sore. Langsung bebersih dan merebahkan diri di kasur…… nyamannya.