Kurikulum Anak Homeschooling

Kurikulum Anak Homeschooling

Banyak yang bertanya kepada kami sebagai orang tua dari anak yang homeschooling. Bagaimana pelajarannya?, ikut kurikulum mana, menginduk di sekolah mana, pakai buku apa bahkan sampai bertanya, kita bapak ibunya itu punya latar belakang pendidikan guru atau tidak.

Dan sekian banyak pertanyaan lagi yang seakan-akan pertanyaan-pertanyaan itu menguji dan mengassesmen kami sebagai orang tua anak homeschooling.

Bagi kami dan banyak orangtua semisal kami sangat paham betul apa arti dan makna homeschooling. Bagi kami homeschooling bukan membahas tentang sekolah dan tidak, homeschooling bukan berarti keputusan politik tidak menyekolahkan anak sebagai bentuk protes terhadap sistem pendidikan negara, melainkan homeschooling sebagai tindakan nyata dan sadar akan pentingnya pendidikan rumah berbasis keluarga bagi masa depan sang buah hati. Maka dari itu kami lebih nyaman menyebutnya sebagai home education dibandingkan menggunakan istilah homeschooling.

Dalam makna seperti ini maka homeschooling tidak lagi dibahas tentang sekolah dan tidak, tidak lagi dibahas tentang resmi dan tidak resmi, tidak pula dibahas tentang formal sistem pendidikan nasional atau tidak formal. Homeschooling bagi kami lebih tepat disebut sebagai pendidikan rumahan atau pendidikan keluarga.

Home education ini merupakan langkah sadar yang diambil oleh orang tua semisal kami tentang tanggung jawab, peran dan fungsi orang tua terhadap anak mereka, karena kami sadar bahwa yang disebut orang tua tidak terbatas pada siapa bapak ibu biologis yang melahirkan sang buah hati saja, melainkan juga orang dewasa yang mendidik, membersamai dan membesarkan sang buah hatinya. Pola pengasuhan dan kebersamaan dalam keluarga inilah merupakan ruang lingkup dari home education.

Masih butuhkah kurikulum.

Kurikulum home education satu keluarga tentu akan berbeda dengan yang lain, dikarenakan masing-masing keluarga mempunyai nilai visi misi dan tujuan yang berbeda-beda. Masing-masing keluarga mempunyai prioritas yang berbeda. Dalam hal ini dapat dikatakan tidak ada kurikulum yang terbaik melainkan yang ada adalah kurikulum yang cocok dan sesuai dengan keluarga tersebut.

Maka tidak perlu risau tidak sama adalah keniscayaan andaikan pun sama juga masih normal dan wajar. yang terpenting dan pokok adalah kurikulum tersebut sesuai cocok dengan visi misi, nilai serta karakteristik masing-masing anggota pada keluarga tersebut.

Kurikulum keluarga anda bisa jadi merupakan kurikulum hasil ramuan dari beberapa kurikulum keluarga yang anda kenal, baik keluarga, teman, mentor, guru maupun idola anda. kurikulum-kurikulum itu hanyalah sebagai acuan sumber inspirasi ataupun tujuan metode akan tetapi kurikulum yang Anda susun untuk keluarga anda ya itulah yang terbaik untuk keluarga anda.

Dengan begitu tidaklah pantas dan tidak perlu juga sebenarnya menyamakan, membandingkan dan membeda-bedakan antara kurikulum keluarga yang satu dengan kurikulum keluarga yang lain karena mereka berbeda.

Tidak perlu mengkoreksi, tidak perlu mengomentari, membenarkan ataupun menyalahkan, cukup mengatakan kita berbeda. Ambil sesuatu yang positif, perbaiki sesuatu yang kurang sempurna, dan selebihnya, memang kita berbeda.

Setelah clear dengan bahasan tentang home education, kali ini kita lanjut tentang homeschooling kembali.

Bagaimana jika anda ingin memulai sebagai keluarga homeschooling.

Artikel berikutnya..

Meteseh, 1 Juli 2021. 21.06 at meja peradaban kami

Sumber Artikel
Author: Dutria Bayu Adi