Kalimantan Selatan hari ke 7 (Banjarbaru – Semarang)

30 November 2018

Pulang…..

Alhamdulillah serangkaian jalan2 sambil belajar kali ini selesai. Hari ini waktunya kami pulang ke Semarang. Barang2 sudah di cicil untuk di packing tinggal memasukkan ke dalam tas saja. Pesawat kami terjadwal jam 11.10. Janjian dengan rental motor jam 9 nanti. Kami keluar untuk membeli sarapan dan berhenti di penjual nasi kuning. Kali ini nasi nya tidak se pero biasanya. Kali ini nasinya lebih lembut. Walaupun lauknya tetap khas Kalimantan. Kalau di Jawa biasanya nasi kuning dengan lauk telur dadar iris, kering tempe, abon, dll. Kalau di sini, nasi kuningnya cuma ada 1 macam lauk saja, kayak ayam bumbu habang, telor atau ikan. Rasa nasinya pun beda, kalau di Jawa rasanya gurih asin beraroma wangi rempah, sedangkan kalau di sini rasanya cenderung tawar.

Selesai makan ternyata pemilik motor sudah menunggu di bandara. Padahal kami membuat janji jam 9. Eee beliau jam 8.30 sudah datang. Barang2 segera dimasukkan dan memastikan tidak ada yang tertinggal. Langsung berangkat ke bandara.

Masih ada 1 jam lebih sebelum jadwal pesawat kami. Bisa sempat membeli oleh2 di toko di dekat bandara. Pengen membeli kaos Kalimantan untuk kenang2an, harganya juga nggak terlalu mahal. 40 rb/kaos anak atau 100 rb dapat 3 kaos. Pesawat kami terlambat sekitar 15 menit. Perjalanan lancar, hanya sedikit goncangan karena cuaca agak mendung. Alhamdulillah dapat sebuah pembelajaran lagi saat pulang. Karena tempat duduk kami persis berada di belakang kursi dekat pintu darurat pesawat. Lalu saya bercerita kalau anak2 tidak diijinkan duduk di dekat pintu darurat. Tak berapa lama ternyata dia melihat sendiri ada pramugari yang datang dan memberikan penjelasan khusus pada penumpang yang duduk di sebelah pintu darurat. Ternyata penumpang yang duduk di sebelah pintu darurat harus bersedia membantu membuka pintu darurat saat kondisi pesawat dalam keadaan benar2 darurat. Itulah kenapa anak kecil tidak diijinkan duduk di situ. Karena punya tanggung jawab untuk ikut membuka pintu, dan untuk membuka pintu darurat itu cukup berat. Alhamdulillah, dapat ilmu baru lagi untuk sang jagoan.

Alhamdulillah mendarat dengan selamat.

Sampai di Semarang sudah mendekati waktu sholat jum’at. Papa dan sang jagoan sholat jum’at dulu. Dan kami berencana mau naik bis sampai di rumah. Selesai sholat jum’at kami baru tahu kalau bis nya baru ada 1 jam lagi. Ya sudah lah kalau gitu nganter sang jagoan dulu makan ayam goreng di dalam. Selesai makan, pas bis nya datang.

Lebih kosong daripada bis yang dari tadi lewat pas menunggu papa dan sang jagoan. Ternyata sang jagoan meminta langsung turun di Dinar dengan konsekuensi harus jalan dan papa membawa tas besar. Wajah agak cemberut, tapi ini adalah konsekuensi yang harus di jalani dari sebuah keputusan yang sudah diambil oleh sang jagoan sendiri.

Masuk rumah setelah adzan ashar. Sang jagoan langsung minta maen bareng teman2nya. Memang anak2 tuh nggak ada capeknya…. Emaknya masih jet lag butuh leyeh2, anaknya masih on saja. Luaaarrr biasa !!!