Kalimantan Selatan hari 3 (Tabalong – Banjarmasin)

26 November 2018

Hari berpetualang telah tiba. Setelah pesan tiket travel semalam dengan harga 160 rb per orang untuk 5 – 6 jam perjalanan darat, dengan armada toyota hiace. Harga normal untuk sebuah travel. jadwal keberangkatan kami jam 10 pagi. Kami juga sudah memesan hotel dengan harga 150 rb an dan sewa motor 100 rb / hari. InsyaAllah bekal berpetualangan kami sudah lengkap.

Dari pagi sudah berpamit2an dengan pak Rian yang akan dijemput untuk berangkat kerja. Hampir jam 11 travel kami datang menjemput. Travel terisi hampir penuh dengan sopir yang masih muda dan penuh semangat, mengemudi ala2 sopir travel ditambah musik yang disetel keras2. Kalau kondisi seperti ini, paling cocok tidur selama perjalanan. Di nyaman2in dan di nyenyak2in aja lah. Ini adalah pengalaman pertama naik travel buat sang jagoan dan alhamdulillah di bisa tidur, jadi perjalanannya tidak terlalu terasa lama.

Sang jagoan baru kami bangunkan saat makan siang dan sholat dzuhur di rumah makan pemberhentian travel. Makan siang sayur talas, ikan baung, dan ikan haruan bakar, nugget udang dan sate ayam. Satenya tidak sama dengan sate madura, lebih besar2 dagingnya. Di daerah Kalimantan selatan ini ternyata nasinya pera (keras), dan tidak lengket, sangat cocok untuk nasi goreng. Jadi kalau yang terbiasa dengan nasi pulen, harus menyiapkan lidah dengan sensasi nasi Kalimantan. Tapi menurut cerita pak Rian dan mba Angga, ada beberapa macam jenis beras yang dijual di sini. Ada beras Jawa yang lebih pulen, dan beras Kalimantan yang agak pera.

Kami baru sampai di hotel menjelang maghrib, karena kami termasuk penumpang dengan trip perjalanan yang terpanjang, jadi dijemput duluan dan diantar belakangan. Yaaa… hitung2 memaksimalkan ongkos yang sudah dibayar, sekalian menikmati diajak jalan2 di Kalimantan gratis hii hiii…. pokoknya apapun yang terjadi harus selalu ingat lagu pramuka; di sini senang di sana senang, di mana2 hatiku senang. Sebelum meminta sang jagoan melakukannya, maka emak sama bapaknya harus bisa praktek sendiri. Pemilik motor sudah menunggu kami di hotel, tanda tangan sana sini, bayar, dan menyerahkan 2 kartu identitas, maka motor sudah bisa kami bawa.

Masuk hotel, hotelnya lumayan tua, ada di dekat Universitas Lambung Mangkurat. Tapi sepertinya hotel ini jaman dulu pernah besar. Ada smoke detector dan kulkas kecilnya. Ya lumayan lah untuk hotel dengan harga segitu. Walaupun belakangan kami baru tahu kalau ada dunia malamnya di lantai atas. Di parkiran belakang sebelah kamar kami, banyak orang yang merokok jadi baunya masuk sampai kamar. Tapi lagi2 lagu pramuka dikeluarkan…..

Setelah mandi2, kami keluar untuk jalan2. Mampir di minimarket beli gas kecil untuk upacara minum kopi nanti malam. Tidak lupa teman upacaranya juga ; snack, roti, tambahan kopi juga kalau kurang. Kami baru tahu ternyata di daerah Banjarmasin dan konon katanya di Balikpapan juga, tidak menyediakan kantong kresek untuk belanja. Waaah hebat sekali, semoga di Jawa yang dulu juga sudah pernah dilakukan, akan ada lagi.


Baru keluar beberapa saat, eee ketemu dengan penjual roti manis tradisional bikinan masyarakat lokal, yang dijual dalam keadaan hangat, masih di dalam oven, lengkap dengan loyang nya. Jadi tiap kali ada pembeli, diambilkan dari dalam oven. Cukup di ketok, dok dok di meja, roti pun keluar. Seru, seru.. harganya cukup 10 rb saja dengan pilihan isi yang bermacam2, ada coklat, selai nanas, strawberry, kacang tanah, kacang hijau, ayam. Komplit lah. Dan rasanya cukup lembut kalau masih hangat. Tapi kalau sudah dingin, rasanya jadi agak keras. Maka harus segera dihabiskan selagi hangat

Baru keluar beberapa saat, eee ketemu dengan penjual roti manis tradisional bikinan masyarakat lokal, yang dijual dalam keadaan hangat, masih di dalam oven, lengkap dengan loyang nya. Jadi tiap kali ada pembeli, diambilkan dari dalam oven. Cukup di ketok, dok dok di meja, roti pun keluar. Seru, seru.. harganya cukup 10 rb saja dengan pilihan isi yang bermacam2, ada coklat, selai nanas, strawberry, kacang tanah, kacang hijau, ayam. Komplit lah. Dan rasanya cukup lembut kalau masih hangat. Tapi kalau sudah dingin, rasanya jadi agak keras. Maka harus segera dihabiskan selagi hangat.

Bensin sudah diisi, waktunya berpetualang di Banjarbaru…. Rencananya besok kami akan ke pasar apung. Jadi malam ini mau survey dulu. Lihat seberapa jauh tempatnya dari hotel. Biar besok bisa mengira2 harus berangkat jam berapa. Sampai di dermaga, kami bertemu dengan warga sekitar yang sepertinya cukup berpengaruh di situ. Setelah kami tanya2 tentang pasar apung, beliau menyarankan kami bertemu dengan pemilik perahu yang akan mengantarkan kami besok. Kami mendapatkan harga 200 rb dengan route dermaga ke pasar apung saja. Sebenarnya ada tujuan wisata lain ke pulau Kambang yang konon katanya banyak monyetnya, tapi karena saya takut monyet, untuk agenda besok, cuma ke pasar apung saja. Setelah bayar dp 100 rb, kami pulang ke hotel lagi untuk beristirahat. besok harus sampai di dermaga jam 5.30.