Hari ke 8 Petualangan Travelschooler, Malang 2018

Hari 8

10 Maret 2018 ; sampai sekitar jam 3.30 an di garasi Gunung Harta. Padahal motor rental kami baru diantar jam 07.00. Sholat subuh dan ke toilet di garasi bis. Lumayan lama, 3,5 jam kami harus menunggu di depan garasi bis.

Lumayan membosankan untuk menunggu selama itu bagi sang Jagoan, dia menghibur diri dengan bermain mobil2an yang ada di tasnya. Rasa kantuknya pun sudah hilang. Kami masih beruntung masih bisa mengakses toilet di dalam garasi bis.

Rasa bosan sang Jagoan mulai tidak tertahankan. Alhamdulillah ada warung buka di depan garasi bis. Nasi gandul. Lumayan lah buat mengisi perut sambil mengisi waktu sampai motor yang kami pinjam datang.

Sekitar jam 08.00, motor kami datang. Mulailah perjalanan kami. Rencana pertama menuju hotel yang sudah kami booking, semoga bisa early check in. Kalaupun tidak bisa, kami bisa nitip barang2 kemudian belanja2 kebutuhan firewalk besok malam. Ternyata bener, sesampai di hotel, kami masih belum boleh masuk kamar. Ya sudah, akhirnya nitip barang dulu.

Agenda selanjutnya adalah mencari rumput. Alhamdulillah dapat rumput yang bagus, penjualnya juga ramah. Rumput dibayar, tapi kami ambil besok siang. Lanjut mencari ember, karpet talang, ambil paket arang dan balik lagi ke hotel. Semoga sudah bisa masuk kamar, walaupun masih jam 12. Kalaupun belum bisa, kami akan menunggu di ruang tamu hotel. Karena badan juga sudah lumayan capek untuk muter2 kota Malang sekarang.

Walaupun awalnya masih belum bisa masuk kamar, tapi mungkin karena petugas hotelnya sudah mulai risih dengan ditunggui di depannya, akhirnya tidak lama kemudian, kami bisa masuk kamar. Alhamdulillah, kami bisa mandi, beristirahat di kamar sebentar dan sorenya papa mengajak kami ke museum angkut di Batu. Sang Jagoan langsung semangat. Berangkat……

Sampai di museum, disambut dengan gerimis. Berhasil masuk ke museum, dan sang Jagoan sangat antusias, berfoto di sana sini, melihat mobil2 tua, alat angkut jadul, motor, sepeda, becak, dll. Ada film juga yang diputar, tentang sejarah museum angkut, ada replika suasana bagian dalam pesawat kepresidenan. Saat kami ingin melihat alat angkut di tempat outdoor, hujan deras mulai mengguyur. Karena tidak tahan menunggu lama, dan melihat ternyata banyak sekali yang belum kami lihat, akhirnya nekat keluar, memakai jas hujan seadanya. Ternyata di bagian luar museum ada truck bagong, sang Jagoan langsung berbinar. “Wuaaa, bagong ngapain kamu di sini”, katanya. Di bela2in memakai jas hujan dan hujan2an untuk bisa berfoto bersama bagong. Setelah cukup, masuk lagi ke dalam bangunan di dekatnya. Banyak mobil antik disana. Sang Jagoan tetap antusias mengambil foto mobil2 di sana, saya dan papanya hanya menunggu sambil duduk di kursi. Kaki kami rasanya sudah sangat capek.

Hujan sudah mulai reda, kami berniat foto di depan bagong lagi, jadi sang Jagoan bisa berfoto bersama bagong tanpa memakai jas hujan. Papa meletakkan kamera di atas truck di depan bagong, agar kami ingin foto ber 3 di depan bagong, karena permukaan truck yang licin ditambah bekas basah air hujan, camera kami jatuh…. seketika kami terdiam dan shock, lensa tidak bisa masuk ke dalam camera, tertulis error. Sudah dicoba mematikan camera dan menyalakannya lagi, tapi tetap belum berhasil. Agak sedikit menyesal dan sedih. Camera yang belum lama kami beli, jatuh begitu saja. Mencoba untuk ikhlas, bingung apa yang harus dilakukan, apakah harus membeli camera baru, atau mencari servis di Malang, demi moment yang sayang untuk dilewatkan. Padahal besok kami masih berencana ke kebun binatang, ke Bromo, dan masih ada acara Perak. Yang semuanya sangat sayang untuk dilalui tanpa dokumentasi.

Tapi pelan2 kami berusaha menerima, ya sudah, camera di servis di semarang saja, sementara untuk dokumentasi, pakai cameranya Sang Jagoan dan HP seadanya. Sesi foto2 di museum angkut dilanjutkan menggunakan hp. Setelah semua selesai, kami keluar dari museum, makan bakso malang. Saat itu, papa bercerita kalau ada kabar buruk, bahwa event firewalk besok batal karena Pak Yus nggak dapat banyak peserta.

Tambah lagi dech shocknya. Tapi ya sudah, show must go on. Walaupun perlengkapan firewalk sudah dibeli, arang sudah terlanjur dikirim, tapi namanya juga niatan kami adalah mensupport teman, maka apapun yang terjadi ya diterima saja. Ambil positifnya, ayo kita teruskan petualangan ini. Sekarang semuanya fokus maen, sudah ada di Malang sekarang, jadi ya dilanjut saja petualangannya.

Bakso sudah habis, waktunya balik ke hotel lagi. Udara Batu malam ini cukup dingin. Ditambah semilir angin setelah hujan, menambah sejuknya udara. Alhamdulillah sampai di hotel sekitar jam 9 malam.

Siap untuk petualangan selanjutnya besok pagi……