Hari ke 15;
17 Maret 2018, hari terakhir event Perak. Jadwal hari ini adalah berkemas untuk check out dari taman dolan siang nanti, sarapan, foto keluarga, outbound, tukar kado sekaligus acara penutupan dan makan siang.
Acara demi acara terlaksana dengan lancar, tak terasa 3 hari 2 malam sudah dilalui dan diakhiri dengan acara penutupan yang mengharukan, tukar kado dan makan siang. Subhanallah setelah beberapa hari cuaca cerah, pas acara makan siang, hujan deras mengguyur. Kursi di tempat makan penuh dengan peserta Perak, walhasil sang jagoan harus disuapi dengan berdiri sambil berbasah2an terkena cipratan air hujan yang turun dengan derasnya. Baju kami basah luar biasa walaupun sudah pakai payung. Padahal baju sudah di packing dengan rapi.
Sudah terlanjur basah, basah sekalian. Hal itu dilakukan untuk sang jagoan. Dia sekalian bermain kotor dan gerimis2an, setelah itu baru mandi dan ganti baju total. Sedangkan kami, mama papanya cukup bersabar menanti baju kering dengan sendirinya.
Sekitar jam 2.30, kami memesan go car, tentu saja setelah pamit pamitan sana sini untuk yang kesekian kali. Dan mengantar guru kami tercinta, anggota Padepokan Margosari berangkat untuk berpindah ke Pasuruan dikarenakan ada acara besok hari. Luar biasa stamina beliau semua, semoga selalu sehat2 semua. Jam 3 sore, go car kami datang, hanya sekitar 30 menit perjalanan kami menuju stasiun. Kereta kami datang sekitar jam 4.30, kereta kami berangkat dari stasiun Malang menuju Semarang.
Naik kereta ekonomi AC Mataremaja, kebetulan bebarengan dengan anggota Perak lain yang turun di Cirebon. Tapi kami beda gerbong. Awalnya kereta lumayan kosong, kami duduk di bangku untuk 3 orang, sedangkan bangku di depan kami masih kosong. Kami berdoa semoga tetap kosong sampai di Semarang. Sholat maghrib dan sekalian isya’ jama’ berjamaah bersama penumpang kereta yang lain.
Tapi rupanya doa kami belum dikabulkan, tak lama kemudian kursi di depan kami terisi penumpang juga. 3 orang wanita, kemungkinan ibu dan ke 2 putrinya. Kami tidak sempat berbincang, hanya melanjutkan tidur kami masing2. Beginilah seni nya naik kereta ekonomi, saat penumpang yang duduk di depan kita tidak mau mengerti, kaki saya tidak bisa banyak bergerak, karena terhalang kaki ibu di depan saya. Walhasil kaki saya jadi bengkak dan capek luar biasa. Mungkin karena beliau merasa sudah senior, jadi merasa lebih berhak untuk semau beliau dan menginginkan saya yang lebih muda yang harus mengalah.
Alhamdulillah sekitar jam 2.30, kereta sampai di stasiun Tawang. Akhirnya kaki saya bisa bergerak bebas lagi. Kemudian papa memesan go car dan kami sampai di rumah lagi sekitar jam 3.30. Senangnya bisa sampai rumah lagi dan bisa mandi bersih terus merebahkan badan di kasur empuk dan nyaman. Alhamdulillah…..