Hajatan sang Jagoan #1 “Persiapan”
Hari yang mendebarkan bagi kami semua. Mungkin ini yang dirasakan kebanyakan orang tua yang punya anak laki2. Yap… khitan. Sebelumnya saya tidak menyangka hajatan ini akan terjadi secepat ini. Saya pikir masih bisa tarik nafas paling tidak untuk 2 atau 3 tahun ke depan. Jadi masih ada waktu untuk mencari informasi, menata hati dan bersiap untuk moment yang istimewa.
Berawal dari obrolan kami ber 3 di bulan Ramadhan tahun ini. Obrolan yang tidak direncana sebelumnya, obrolan selesai tarawih dan gayeng sampai tengah malam. Dari obrolan itulah kami tahu bahwa jagoan kami harus disegerakan untuk di khitan. Berat sih memang, maka cangkrukan2 terus berlanjut antara saya dan papanya. Semuanya hanyalah untuk saling menguatkan, meredam kegalauan kami, menguatkan hati dan memperkuat alasan2 mengapa harus disegerakan. Meluruskan niat bahwa ini semua memang kewajiban yang harus kami tunaikan segera. Yang bisa jadi kalau ditunda, bisa jadi mengancam surga kami kelak. Tidak mudah memang, tapi dengan sadar harus kami lewati semua. Karena banyak alasan untuk menuda hajatan ini.
Dan kami putuskan untuk menyerahkan semua keputusan pada sang jagoan. Kami hanya memberikan batas waktu untuknya menentukan kapan waktunya.
Maka keluarlah tanggal 10 Juli 2020, semuanya murni keputusan sang jagoan sendiri. Semakin mendekati waktunya, rasa deg deg an itu tambah terasa, tidak hanya dirasakan sang jagoan, tapi kami sebagai orang tuanya juga tidak kalah cemas. Kami tahu ini semua tidak mudah baginya, ada kalanya dia melihat tanggal di hp dan menghitung kurang berapa hari lagi. Saya hanya bisa tersenyum, mengusap kepalanya sambil berusaha menenangkannya bahwa ini semua memang harus dilewati.
H-7 kami berencana ketemu langsung dengan dokter yang akan mengkhitannya. Kami hanya ingin berbincang, memastikan bahwa dokternya sesuai dengan value keluarga kami. Bukan hanya dokter yang terbiasa meng khitan saja. Sebelumnya kami pastikan dengan sang jagoan, bahwa semua sesuai jadwal ya tgl 10 Juli 2020, mama papa akan membuat janji dengan dokternya. Ternyata, tanggal yang dipilih sang jagoan berubah jadi tgl 11 Juli 2020. Oke, semoga dokternya bisa di tanggal itu.
Kami membuat janji untuk ketemu ngobrol dengan dokternya di Puskesmas dekat rumah, beliau dokter praktek di sana. Alhamdulillah setelah bertemu dan ngobrol, kami merasa cocok dengan dokternya, dan alhamdulillah beliau bisa di tanggal 11 Juli tsb. Bismillah, semoga lancar semua…
Sumber Artikel
Author: selfiaety