27 Oktober 2018
Sudah kami bahas semalam, kami akan berangkat ke pantai besok pagi2 setelah sholat dan sarapan mie. Ternyata pas kami keluar, malah hujan gerimis. Sang jagoan langsung lemas, tapi ya apapun yang terjadi harus dinikmati. Alhamdulillah hujan reda tak lama kemudian. Langsung menuju pantai. Ternyata air sedang surut daaaann pantainya sangat bagus masih bersih, banyak hewan air yang terlihat jelas, ada siput laut, bintang laut, landak laut, dan banyak ikan2 kecil yang ada di sana. Belum lagi rumput laut yang tumbuh di mana2.
Pantainya berpasir putih dan banyak karangnya. Wuahhh kami tidak menyangka kalau di Jawa masih ada pantai sebagus dan sebersih ini. Tapi kalau untuk bermain pasir, seperti membuat istana pasir, pantai Sundak kurang cocok, karena butiran pasirnya besar2. Kami lalu bergeser ke pantai Baron, konon katanya ini adalah pantai yang paling terkenal di sini. Kami mendapat informasi kalau di pantai Baron tidak banyak karangnya. Jarak antara pantai Sundak ke pantai Baron kurleb 7 km. Lumayan jauh juga. Tapi sepanjang jalan menuju pantai Baron, kami melewati banyak pantai. Rupanya setiap bibir pantai di sana, di kelola sekelompok warga dan di beri nama masing2, biasanya setiap ada batu karang besar, menjadikan batas pantai tsb. Banyak sekali pantai di sana.
Di pantai Baron, cukup ramai penjual, dan di sana banyak sekali kapal nelayan yang sedang bersandar. Pasirnya juga tidak berkarang, warnanya agak coklat kehitaman. Kami baru tahu dari warga ternyata air pantai Baron rasanya tawar. Subhanallah, luar biasa, kok bisa ya. Kami lalu berjalan ke sisi pantai yang lain, dan ada sumber air tawar yang mengalir ke pantai tsb. Asalnya dari bawah tebing besar itu. Waah rasanya tambah kagum, benar2 ciptaan Allah yang sangat istimewa. Bahkan ada pipa besar yang menyedot air tawar yang keluar dari mata air tsb.
Tak mau ketinggalan, kamipun berendam di pantai. Dari pantai Baron terlihat mercu suar di atas tebing, ada juga akses jalan menuju ke sana. Tapi melihat jalan yang lumayan jauh dan menanjak, kami mengurungkan niat kami untuk ke sana. Sekitar jam 10, matahari sudah mulai panas dan kami pun harus segera check out dari hotel. Dengan baju yang masih basah kuyup, kami naik mobil untuk pulang ke hotel lagi.
Sampai di hotel kami berkemas dan segera check out. Pulangnya kami berencana mampir ke setiap pantai ynang kami lewati. Tapi ternyata banyak sekali pantainya, kami hanya berkesempatan mampir di beberapa pantai saja. Di setiap pantai hanya kena biaya parkir 5.000 saja. Ada pantai Drini, pantai Slili, pantai Sundak (tempat kami menginap), pantai Baron, pantai Seruni, pantai Watu Kodok, pantai Ngrumput, pantai Sepanjang, pantai Krakal dll. Yang jelas jika ingin mengunjungi semua pantai, siapkan uang 5.000 x jumlah pantai yang akan dikunjungi. Masih ditambah tiket masuk ke kawasan pantai yaitu 19.000 untuk 2 orang.
Ada sebagian jalan masuk menuju pantai masih belum terlalu bagus
Menjemur rumput laut sebagai makanan oleh2 khas pantai
Oleh2 khas pantai yang lain, yaitu bermacam2 ikan, cumi, udang goreng. Dengan uang 50.000 sudah dapat 1 kantong cukup banyak. Harga tiap ikannya bervariasi.
sedikit gambar tentang keindahan pantai di Gunung Kidul
Jalan menuju menara suar lewat pintu pantai baru Mbuluk.
Jalannya berbatu, dan harus ekstra hati2 jika melewati jalan ini setelah atau saat hujan karena jalanan cukup licin. Disarankan menggunakan mobil yang cukup tinggi. Kalau lewat jalan ini, mobil kita bisa diparkir sebelah menara suar.
Perjalanan ke menara suar bisa juga lewat pantai Baron, tapi pengunjung harus berjalan kaki di sisi tebing melewati jalan setapak dengan jalan yang lumayan menanjak. Tapi untuk mobil2 pendek, lebih disarankan baik lewat pantai Baron.
Tiket masuk ke menara suar 5.000 / orang. Baru saja kami membayar retribusi, petugas langsung berpesan agar menjaga anak2 baik2 di atas, karena angin yang sangat kencang. Untuk sampai ke atas, kita harus melewati tangga2 memutar yang lumayan tinggi. Sampai di tangga terakhir yang vertikal yang cukup membuat deg2an. Terutama untuk saya yang takut ketinggian, rasanya kaki ini udah gemetaran. Tapi semua itu harus dihilangkan demi menemani sang jagoan. Saya harus bisa mengatasi rasa takut saya, dengan tetap menjaga di bawahnya saat posisi kami naik. Karena papa sudah duluan menunggu diatas, siap2 meraih tangannya.
Sampailah kami di atas, anginnya super kencang, dan memang harus hati2 kalau mengajak anak kecil. Pemandangan dari atas menara sangat luar biasa, laut lepas, dan pemandangan pantai Baron yang sangat bagus, apalagi pas kondisi surut seperti ini. Mata air tawar yang mengalir ke pantai jadi terlihat jelas.
Pengalaman yang pertama buat sang jagoan, dan kami juga. Kami ber 3 sama2 baru pertama kali ini naik ke menara suar.
Bagi yang menyukai wisata kuliner, terutama bagi pecinta makanan2 ekstrim, jangan lewatkan mencicipi gurihnya belalang goreng sebagai makanan khas Gunung Kidul yang banyak dijual di pinggir jalan dengan harga 25.000 / toples kecil. Kandungan proteinnya tinggi, konon katanya malah lebih tinggi daripada udang. Namun bagi yang punya alergi dan sensitif, agar berhati2.